download

Matakuliah
Tahun
: A0124 / Audit Keuangan
: 2007
SAMPLING (LANJUTAN)
Pertemuan 12
STOP OR GO SAMPLING
Sering disebut juga sebagai decision attribute sampling.
Model ini dapat mencegah auditor dari pengambilan
sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara
menghentikan pengujian sedini mungkin. Model ini
digunakan jika auditor yakin bahwa kesalahan yang
diperkirakan dalam populasi sangat kecil
Bina Nusantara
STOP OR GO SAMPLING (lanjutan)
Prosedur yang harus ditempuh :
• Tentukan DUPL (desired upper precision limit) dan
tingkat keandalan
• Gunakan Tabel besarnya sampel minimum untuk
pengujian pengendalian guna menenukan sampel
pertama yang harus diambil.
• Buatlah tabel stop-or-go decision.
• Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.
Contoh:
Bina Nusantara
DISCOVERY SAMPLING
Umumnya, kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan
discovery sampling adalah :
• Jika auditor memperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi
sebesar nol atau mendekati nol
• Jika auditor mencari karakteristik yang sangat kritis, yang jika
hal ini ditemukan, merupakan petunjuk adanya ketidakberesan
yang lebih luas atau kesalahan yang serius dalam laporan
keuangan.
Discovery sampling digunakan pula oleh auditor dalam
pengujian substantif.
Discovery sampling umumnya dipakai untuk tujuan menemukan
paling sedikit satu kesalahan yang mempunyai dampak
potensial terhadap suatu rekening
Bina Nusantara
DISCOVERY SAMPLING (lanjutan)
Prosedur pengambilan sampel dalam discovery sampling
adalah sebagai berikut :
• Tentukan atribut yang akan diperiksa
• Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil
sampelnya
• Tentukan tingkat keandalan
• Tentukan DUPL (desired upper precision limit)
• Tentukan besarnya sampel
• Periksa attribute sample
• Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel
CONTOH:
Bina Nusantara