download

Matakuliah
Tahun
: K0614 / FISIKA
: 2006
Pertemuan 7
1
Pada bagian ini akan dibahas mengenai gerak
rotasi benda, yang meliputi :
1. Variabel gerak rotasi
2. Keseimbangan benda tegar
3. Momen Inersia
4. Gabungan gerak rotasi dan gerak linier.
5. Momentum sudut
2
Gerak rotasi merupakan yang berputar terhadap suatu
sumbu putar .
1. Varibel Gerak Rotasi
a. Posisi ( pergeseran ) sudut ( ) ,
ω
 : dalam radian ,
1 rad = 3600 / 2 = 57,300
b. Kecepatan sudut (  ) : satuan rad/s
• Kecepatan sudut rata-rata :
adalah perubahan posisi sudut ( Δ ) terhadap selang
waktu ( Δt ), yaitu : ω 
• Kecepatan sudut sesaat :

t
ω  d
dt
3
c. Percepatan sudut (  )
• Percepatan sudut rata-rata , adalah perubahan kecepatan
sudut (Δω ) dalam selang waktu Δt
α  
t
rad/s2
• Percepatan sudut sesaat
α
dω
dt
d. Bentuk integral dari persamaan gerak rotasi :
Kecepatan sudut
:  =   dt
Posisi / pergeseran sudut
:  =   dt
4
e. Rotasi dengan Percepatan sudut Konstan
Persamaan gerak rotasi dengan percepatan sudut konstan adalah :
ω  ω0  α t
θ  12 ( ω  ω0) t
θ  ω0 t  12 α t 2
ω2  ω02  2 α θ
θ
ω0
ω
α
= posisi sudut saat t
= kecepatan sudut awal
= kecepatan sudut saat t
= percepatan sudut
5
f. Hubungan Variabel Gerak Linier dan Gerak Rotasi
Bila ditinjau suatu titik pada benda yang melakukan gerak
rotasi , maka titik tersebut sekaligus juga akan melakukan
gerak linier.
Hubungan variabel dari kedua gerakan tersebut :
* S=r
S = pergeseran linier
* V=r
* aT =  r
r = jari-jari lintasan
aT = percepatan tangensial
6
2. MOMEN GAYA ( TORSI )
Adalah kemampuan suatu gaya untuk menghasilkan
perputaran (rotasi) suatu benda terhadap sumbu rotasinya.

τ

F
r
m
θ
Sebuah partikel bermassa m, posisinya terhadap titik asal

r mengalami gaya F yang berarah θ terhadap r . Momen
gaya yang dialami partikel tersebut :
  
( merupakan besaran vektor)
τr xF
7
dan besarnya :  = r F Sin 
Torsi negatif : bila arah perputaran akibat torsi searah
dengan arah perputaran jarum jam
Torsi Positf
: bila arah perputaran akibat torsi berlawan
dengan arah perputaran jarum jam
3. Kesetimbangan Benda Tegar (benda padat )
Suatu benda tegar dikatakan berada dalam
kesetimbangan bila memenuhi :
1. Kesetimbangan gaya
:
 F = 0 ;  FX = 0 ;  FY = 0
2. Kesetimbangan torsi
:  =0
8
4. Momen Inersia ( I )
Penjumlahan hasil kali massa setiap partikel dengan
kuadrat jaraknya dari sumbu putar
Untuk n buah partikel yang bermassa m1, m2 , ….. ; berjarak
r1 , r2 , …… dari sumbu putar , momen inersianya adalah :
I
m1 r12  m2 r22  .......  mn rn2 
n
2
 mi ri
i 1
Untuk benda berbentuk kontinyu , momen inersianya :
I =  r2 dm
dm = elemen massa
9
TEOREMA SUMBU SEJAJAR
Bila benda berotasi terhadap sumbu yang sejajar dan berjarak h
dari sumbu yang melewati pusat massa, berlaku :
I = Ipm + M h2
Ipm = momen inersia terhadap sumbu yang melewati
pusat massa
Hubungan Momen Inersia dan Torsi
Momen inersia dalam gerak rotasi adalah ekivalen dengan massa
dalam gerak linier. Demikian juga hubungan antara kedua
variabel :
 = I  atau I =  / 
 = percepatan sudut
10
5. Gabungan Gerak Rotasi dan Translasi
Benda dikatakan menggelinding , bila disamping berotasi ,
juga melakukan gerak translasi . Maka :
EK = EKT + EKR
dimana : EKT = ½ mV2 : energi kinetik translasi
dan
EKR = ½ I2
: energi kinetik rotasi
11