download

Matakuliah
Tahun
: K0054 / Geometri Terapan I
: 2007
Bidang, dan Hubungan Antara Titik,
Garis & Bidang
Pertemuan 11
Sasaran
Pengkajian tentang Bidang, dan
Hubungan Antara Titik,
Garis & Bidang
Bina Nusantara
Pokok Bahasan
Bidang, dan Hubungan Antara Titik,
Garis & Bidang
Bina Nusantara
Dapat diperlihatkan bahwa setiap bidang datar persamaannya
dapat
ditulis
dalam
bentuk
AX  BY  CZ  D  0 dengan A, B, C adalah konstanta-konstanta
yang tidak bersama-sama nol, dan sebaliknya juga dapat
diperlihatkan bahwa setiap persamaan dengan bentuk di atas
adalah persamaan suatu bidang datar.
Persamaan dengan
bentuk di atas disebut Persamaan Umum Bidang Datar.
Bina Nusantara
Bila
suatu
bidang
AX  BY  CZ  D  0 dengan
persamaannya
adalah
A, B, C misalnya
semuanya
tidak sama dengan nol, maka bidang tersebut melalui titiktitik
 D A , 0, 0, 0,  D B , 0dan 0, 0,  D C , sehingga
kita dapat
melukis bidang tersebut dalam sistem koordinat kartesius
Ortogonal OXYZ.
Bina Nusantara
Bila
suatu
bidang
x0 , y0 , z 0  maka
dalam bentuk
diketahui
persamaannya
melalui
dapat
titik
ditulis
:
Ax  x0   R y  y0   C z  z 0   0 , Untuk
suatu Konstanta – konstanta A, B, dan C.
Bina Nusantara
Yang dimaksud sudut-sudut arah, cosinus-cosinus arah dan
bilangan-bilangan arah dari bidang datar adalah sudutsudut arah, cosinus-cosinus arah dan bilangan-bilangan
arah dari garis normal (normal) dari bidang tersebut.
Persamaan bidang datar dengan bentuk :
Ax  x0   B y  y 0   C z  z 0   0 .
Bina Nusantara
ternyata merupakan persamaan bidang datar dengan bilanganbilangan arah A, B, C dan melalui titik  x 0 , y 0 , z 0  , karena
:
 Jelas bahwa titik tersebut terletak pada bidang itu karena
koordinatnya memenuhi persamaan bidang itu.
 Bila diambil titik-titik
x1 , y1 , z1  dan x 2 , y 2 , z 2  pada
itu maka berlaku hubungan
:
A x1  x 0   B  y1  y 0   C  z1  z 0   0 dan
A x 2  x 0   B  y 2  y 0   C  z 2  z 0   0.
Bina Nusantara
bidang
Dari 2 persamaan ini terlihat bahwa garis dengan bilangan 2 arah
A,
B,
C
tegak
lurus
 x 0 , y 0 , z 0  dan  x1 , y1 , z1  dan
hubung titik-titik
garis
juga
hubung
tegak
titik-titik
lurus
 x 0 , y 0 , z 0  dan  x 2 , y 2 , z 2  ,
garis
sehingga
garis dengan bilangan-bilangan arah A, B, C tegak lurus
pada bidang itu, sehingga dapat disimpulkan bahwa
garis dengan bilangan-bilangan arah A, B, C tersebut
tidak lain adalah normal bidang tersebut, atau dengan
kata lain bidang tersebut bilangan-bilangan arahnya
adalah A, B, C.
Bina Nusantara