download

Matakuliah
Tahun
: Bahasa Indonesia dalam Psikologi
: 2010
Kalimat
Pertemuan 04
Tujuan
1.
2.
3.
4.
Menjelaskan pengertian dan ciri-ciri kalimat.
Menggunakan kata dan frasa sebagai pembentuk
kalimat,
Memahami dan mengaplikasi subjek, predikat, objek,
pelengkap keterangan
pelengkap,
keterangan, dan konjungsi dalam
membentuk kalimat
Memahami dan mengaplikasi struktur kalimat dalam
paragraf.
Kalimat
1 Pengertian
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan
kesatuan pikiran yang utuh. Dalam bahasa lisan kalimat
diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, bahasa tulis
diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik, tanda seru, atau tanda tanya (Alwi,2003, 311;
Widjono, 2007:130
2007:130-172).
172).
2. Kalimat pembentuk wacana
ƒKalimat merupakan satuan dasar wacana yang berarti
bahwa dua atau lebih kalimat yang beru-rutan dan
berdasarkan kaidah kewacanaan dapat membentuk sebuah
wacana. (Alwi,dkk.,2003:311).
ƒKalimat yang benar adalah kalimat yang memenuhi syarat
gramatikal, strukturnya benar berdasarkan kaidah tata
b h
bahasa
(S
(Sugono, 1994
1994:23).
23)
2. Ciri-ciri Kalimat
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Bahasa lisan diawali kesenyapan dan diakhiri kese-nyapan.
Bahasa tulis diawali huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda
tanya, atau tanda seru.
K li t aktif
Kalimat
ktif sekurang-kurangnya
k
k
terdiri
t di i atas
t subjek
bj k d
dan predikat,
dik t
Predikat transitif disertai objek, predikat intransitif tanpa objek
dapat disertai pelengkap,
Mengandung pikiran yang utuh
utuh,
Subjek, predikat, objek, dan keterangan disusun dalam urutan
logis; setiap kata atau kelompok kata disusun dalam satuan
fungsi.
M
Mengandung
d
satuan
t
struktur,
t kt bentuk,
b t k dan
d makna;
k
Paragraf yang terdiri dua kalimat atau lebih disusun dalam satuan
makna yang saling berhubungan. (Widjono, 2007:147).
3. Kata dan Frasa Membentuk Kalimat (1)
(1) Verba/frasa verbal: Ia bekerja. Ia bekerja keras.
(2) Adjektiva/frasa adjektival: Bunga indah. Bunga itu indah
d wangi.
dan
i
(3) Nomina/frasa nomial: Burung terbang. Burung laut itu
terbang.
(4) Pronomina/frasa pronominal: Mereka bekerja.
Kegiatan mereka meneliti data.
(5) Numera lia/frasa numeralia: Seorang berbicara.
berbicara
Beberapa orang lainnya medengarkannya.
(6) Adverbia/frasa adverbial: Ia ke London kemarin.
Kemarin pagi ia ke London
London.
3 Kata dan Frasa Pembentuk Kalimat (2)
3.
(8) Demonstrativa/frasa: Ini buku Anda
Anda. Bukti ini benar.
benar
(9) Artikula: Sri Baginda tersenyum. Si kecil berbicara.
((10)) Preposisi:
p
Pada bulan ini ia bekaerj.
j Di antara bab ada
yang harus dibaca.
(11) Konjungsi: Ia bekerja maka kuliahnya kurang optimal.
Selain itu
itu, ia sering ke luar kota
kota.
(12) Fatis: Saya harus bekerja. Ah, sayang, saya ada ujian.
(13) Interjeksi: Aduh! Tolong! Tolong! Perampok! Perampok!
4. Unsur-unsur Kalimat
1. Subjek
1
(1) jawaban apa atau siapa,
(2) didahului kata bahwa,
(3) berupa
b
kkata atau ffrasa b
benda
d ((nomina),
i )
(4) disertai kata ini, atau itu,
((5)) disertai p
pewatas yyang,
g,
(6) kata sifat didahului kata si atau sang: si
cantik, si kecil, sang perkasa
(7) tidak didahului preposisi: di, dalam, pada,
kepada, bagi, untuk, dari,
menurut berdasarkan, dan lain-lain,
(8) tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak,
tidak
tetapi dapat
dengan kata bukan
(Widjono, 2007:148).
2. Predikat
(1) jawaban mengapa, bagaimana,
(2) dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan,
(3) dapat
d
t didahului
did h l i kketerangan
t
aspek:
k akan,
k
sudah,
d h
sedang, selalu, hampir,
(4) dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya,
seharusnya,
h
seyogyanya, mesti,
ti selayaknya,
l
k
d llaindan
i
lain,
(5) tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat
berubah fungsi menjadi perluasan subjek
subjek,
(6) didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni,
(7) predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata
sifat,
if t atau
t bilangan
bil
(Widj
(Widjono,
2007
2007:149)
149)
3. Objek
(1) berupa kata benda,
((2)) tidak didahului kata depan,
p
(3) mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif,
(4) jawaban apa/siapa di belakang predikat transitif,
(5) dapat menjadi subjek apabila kalimat dipasifkan,
4. Pelengkap
(1) bukan unsur utama, tetapi memperjelas makna kalimat
(2) terletak di belakang predikat intransitif,
intransitif
5. Keterangan
(1) Bukan unsur utama
utama, tetapi meperjelas dan melengkapi kalimat
(2) Tempat dapat pada awal, tengah, atau akhir kalimat.
(3) Berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara,
posesif, atau keterangan tambahan
6. Konjungsi
Konjungsi dibagi menjadi tiga fungsi
fungsi, yakni:
(1) Perangkai intrakalimat menghubungkan unsur
dengan unsur dalam sebuah kalimat: Ia rajin
sehingga
hi
sukses.
k
(2) Perangkai antarkalimat menghubungkan sebuah
kalimat dengan
g kalimat lain dalam sebuah p
paragraf:
g
Ia ilmuwan yang sukses. Tambahan pula, ia selalu
meneliti.
(3) Perangkai antarparagraf; menghubungkan sebuah
paragraf dengan paragraf sebelum atau sesudahnya:
“Penelitian kuantitatif bersifat induktif …..”
“L i halnya
“Lain
h l
dengan
d
penelitian
liti ttersebut,
b t
penelitian kualitatif lebih bersifat deduktif. …. “
12
Pola Kalimat (1)
Pelajari pola kalimat berikut ini dan segeralah Anda jawab
tugas 1 – 3.
Kalimat Dasar:
(1) Kami
K i / berdiskusi.
b di k i
(2)
(3)
(4)
(5)
S
P
Para siswa / sedang belajar.
S
P
Mereka / sedang mendiskusikan/tugas kelompok.
S
P
O
Mereka / sedang mempelajari / kalimat dasar.
S
P
O
Ekonomi daerah itu / berdasarkan / pertanian.
pertanian
S
P
Pel
Pola Kalimat (2)
((6)) Ketua p
partai itu / menjadi
j
/ calon p
presiden.
S
P
Pel
(7) Mereka / membelikan / saya / sepatu.
S
P
O
Pel
P l
(8) Mereka / menjuluki / dia / sang penyelamat.
S
P
O
Pel
(9) Para kepala negara Asean / sedang bersidang /di Bali.
S
P
K
(10) Beberapa karyawan / sedang membahas/kasus bisnis/
S
P
O
14