Mata kuliah : S0844 - Teori Dan Perancangan Struktur Baja Tahun : 2010 Warpin Torsion, dan Tekuk Lateral (KIP) Pertemuan 21-23 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Mahasiswa dapat menghitung tegangan tekuk lateral (kip) pada struktur baja. Bina Nusantara University Outline Materi • Pengertian tekuk lateral • Tegangan KIP Bina Nusantara University TEKUK LATERAL (KIP) A. Umum : Kip itu adalah satu pergerakan / tekukan ke samping dari bagian yang tertekan dari batang / balok (flens dan pelat-badan yang berhubungan dengan flens itu) ke arah siku atas bidang kopel-lentur, berbareng dengan berputarnya penampang dari batang (lihat gbr. 9.01. ). Sebabnya adalah karena bidang kopel-lentur (bidang momen) senantiasa tidak akan jatuh sama dengan bidang-simetri dari batang, tetapi senantiasa mempunyai satu perbedaan e = excentrisitas, yang menimbulkan satu kopellentur yang bekerja siku atas bidang simetri. Bina Nusantara University bidang bidang simetris momen l e poros flens bawah Gambar 9-1 poros batang poros flens atas Bina Nusantara University B. Sebuah balok yang mengalami dua kejadian yaitu : P 1. Lateral buckling P 2. Warping u 2 y m 1 y z 0 C 2 n η C' 1 (a) (b) y 2 h 2 C h 2 x Mt z h 2 h 2 h 2 Mt h Bina Nusantara University z t (c) (a) Besarnya Mkip pada balok : A π 2 E Iy G J M kip menunjukka n kekakuan balok L2 terhadap lateral buckling. 2 B π 2 E I y G J menunjukka n konstribus i war 2 2L ping terhadap torsional resistance dimana : I y momen inersia terhadap sumbu lemah 2. 1 . t s . b 3 12 1 t s b3 6 G 0,4 E J Konstanta puntir 2 - t s b 3 Bina Nusantara University 3 A B Mkip = Momen lentur terkecil yang dalam keadaan tertentu menimbulkan gejala kip. (b) Pada balok yang tidak berubah bentuk, maka harga sangat kecil, sehingga boleh diabaikan. Mkip Wx σ kip π 2 E Iy G J L2 2 . b t s (h 2) 2 (h 2) b ts h π 2 E. 1 t s . b 3 . 0,4 E 2 . b t 3s b ts 6 3 π.E L b t s h. Lh Bina Nusantara University 0,66.E L.h b ts 0,4 9 (c) Pada balok yang dapat berubah bentuk, maka nilai sangat kecil, sehingga boleh diabaikan. Jadi : Mkip π 2 E Iy . h 2 L2 2 dimana batang dapat melentur lateral pada sisi sayap atas dengan luas : Bina Nusantara University Luas : A ' A sayap iy L 0,5 Iy A ' dan λ iy π 2 E Iy . h σkip 2 Bina Nusantara University 1 A badan , jadi Wx A ' h 6 0,5 Iy A' λ2y A ' h 2E π λ2y Jadi perhitungan tegangan kip sama dengan perhitungan tegangan tekuk lateral dari sisi atas batang. Jadi harga iy untuk dihitung dengan. y hb2 hb1 y Bina Nusantara University ts h hb Tekuk Lateral (KIP) Bina Nusantara University Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Mahasiswa dapat menghitung tegangan tekuk lateral (kip) pada struktur baja. Bina Nusantara University Outline Materi • Diagram Alir menetukan tegangan KIP • Langkah perhitungan Bina Nusantara University Diagram Alir b periksa terhadap : ts ω σ ki p σ dimana : tb σ ki p penampang check berubah ben tuk atau tidak 2 π2 E λ y λy L] iy iy 0,5 Iy A' penampang I simetris : TIDAK penampang berubah bentuk flens 1 tinggi badan 6 YA penampang tidak ber ubah bentuk penampang T : flens 1 tinggi 3 badan. check statis ter tentu TIDAK Statis tak tentu YA cek pelat badan pada perletakan diberi pengaku samping TIDAK σ ki p σ σ ki p - c1 c 2 c2 σ ki p - Lh b Ys 0,63 E σ c1 Bina Nusantara University c1 σ ki p c 1 250 TIDAK YA YA c1 cek pelat badan pada perletakan diberi pengaku samping c1 - 250 0,3 σ c 2 - 250 c2 . 0,7 σ c1 c 1 250 250 c1 c3 c1 c 3 σ ki p σ ki p σ σ kip σ σ ki p c1 - 250 0,3 σ c 2 - 250 c3 . 0,7 σ c1 c 3 0,21 E ( 1 β * ) ( 3 - 2 β * ) σ dimana : Mki ri Mkanan β* 2 M j epi t Langkah perhitungan Bina Nusantara University Tekuk Lateral (KIP) Bina Nusantara University Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Mahasiswa dapat menghitung tegangan tekuk lateral (kip) pada struktur baja. Bina Nusantara University Outline Materi • Pengaku badan • Memperbesar tegangan KIP Bina Nusantara University stabilitas balok terhadap kip : Balok yang dibebani lentur tak mengalami kip mengalami kip Penampang berubah bentuk Bina Nusantara University Penampang tak berubah bentuk PPBBI ps.5.1.3 : Menentukan besarnya kip (tegangan kritis dimana jika penampang mengalami tegangan lebih besar daripada tegangan kip, maka penampang tsb akan mengalami kip). (a)Balok-balok yang penampangnya tidak berubah bentuk 1. Yang dimaksud dengan balok-balok yang penampangnya tidak berubah bentuk adalah balok-balok yang memenuhi syarat-syarat Bina Nusantara University : dan h 75 tb ................... (34a) L 1,25 b ....................(34b) h ts dimana : h tinggi balok. b lebarsayap tb tebal badan ts tebal sayap L jarak antara dua titik di mana tepi tertekan dari balok itu ditahan terhadap kemungkinan terjadinya lendutan ke samping Bina Nusantara University 2. Tegangan tekan yang terjadi adalah tegangan tekan pada tengah ben-tang L, di mana L adalah seperti pada pasal 5.1 (1) tidak boleh lebih besar dari tegangan kip yang diizinkan. 3. Pada balok statis tertentu di mana pada perletakan pelat badan balok diberi pengaku samping, maka te-gangan kip yang diizinkan dihitung dari : Jika c 1 250 ; maka : σ kip σ .......... .......... (35a) Jika 250 c 1 c 2 ; maka : Bina Nusantara University σ kip σ - c 1 250 x 0,3 σ .......... . (35a) c 2 250 Jika c1 c 2 ; maka : σ kip c2 x 0,7 σ c1 .......... . (35c) dimana : c1 L h b ts c 2 0,63 E 4. Jika pada balok σ statis tertentu di mana pada perletakan, pelat badan balok tidakσdiberi pengaku dasar samping maka tegangan tegangan menurut tabel 1. kip yang menen-tukan adalah terkecil pada pasal 5.1 (3) dan harus memenuhi : Bina Nusantara University σ kip 0,042 c1 c 2 tb [ ]3 σ h .......... . (36) 5. Pada balok-balok statis tak tentu, di mana pada perletakan pelat badan balok diberi pengaku samping, maka tegangan kip yang diizinkan dihitung dari Bina Nusantara University Jika c1 250 ; maka : σ kip σ ...................... (37a) Jika 250 c 1 c 3 ; maka : σ kip c1 - 250 σx 0,3 σ .......... (37b) c 3 - 250 Jika c 1 c 3 ; maka : σ kip c3 x 0,7 σ c1 ......................... (37c) dimana : c 3 0,21 ( 1 β * ) ( 3 - 2β * ) E σ Mki Mka β* Bina Nusantara University 2 M jep M dan ki adalah M ka momen pada ujung-ujung bagian balok antara pelatpelat kopel yang jaraknya L. = momen pada ujung-ujung balok antara pelat-pelat kopel yang M jaraknya L dengan anggapan bahwa ujung-ujung itu terjepit. jep 6. Jika pada balok statis tak tentu di mana pada perletakan, pelat badan tidak diberi pengaku samping maka tegangan kip yang menentukan adalah terkecil pada pasal 5.1 (5) dan harus memenuhi : σ kip 0,042 c 1 Bina Nusantara University tb c 2 [ ]3 σ h .......... .. (38) (b) (1) Balok-balok yang penampangnya bisa berubah bentuk : Pada balok-balok yang tidak memenuhi syarat tersebut pada 5.1 (1) tegangan tekan terbesar pada sayap harus memenuhi : adalah angka tekuk menurut tabel 2, 3, 4, 5 yang dicari dengan mengambil tekuk sama dengan panjang bentang sayat tertekan yang ω ditahan σ tekanterhadap σgoyangan .......... .......... . (38) tidak pada arah tegak lurus badan, di mana max harga jari-jari kelembaman = iy tepi . Bina Nusantara University iy tepi = jari-jari kelembaman tepi tertekan terhadap sumbu (y – y). Yang dimaksud tepi tertekan adalah sayap dan 1/3 tinggi badan yang tertekan (untuk penampang simetris menjadi 1/6 tinggi badan). Rumus untuk untuk penampang berubah bentuk atau tidak berubah bentuk disarikan sbb : kip Bina Nusantara University
© Copyright 2024 Paperzz