download

Matakuliah
Tahun
Versi
: I0044 / Analisis Eksplorasi Data
: 2007
: V1 / R1
Pertemuan 22
Analisis Data Kategorik (II) :
Analisis Data Kategorik pxq
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan
mahasiswa akan mampu :
• Melakukan analisis hubungan data
kategorik pxq  C3
3
ANALISIS DATA KATEGORIK
• Untuk melihat pola hubungan dua
(atau lebih) variabel kategorik
• Tabel Kategorik 2 x 2
• Tabel Kategorik p x q
4
DATA CACAH DALAM
TABEL KATEGORIK p x q
• Hubungan dua variabel kategorik dengan data
setiap unit dalam sampel diklasifikasikan menurut
tiap variabel kategorik .
Misal : Jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)
• Sampel yang terambil digunakan untuk menguji
hipotesis hubungan variabel dalam populasinya
• Maksud data cacah dengan kategorisasi p x q
adalah variabel kategorik I mempunyai p faktor dan
5
variabel kategorik II mempunyai q faktor
TABEL p x q
…
Bq
Jumlah
n12
n1q
n1.
n22
n23
n2.
B1
B2
A1
n11
A2
n21
…
…
Ap
np1
np2
Jumlah
n.1
n.2
…
npq
np.
n.q
n
6
KETERANGAN TABEL
• Variabel kategorik I (X):
terbagi menjadi p sifat yaitu A1, A2, … , dan Ap
• Variabel kategorik II (Y):
terbagi menjadi q sifat yaitu B1, B2, … , dan Bq
• Oleh karena itu tabel tersebut dinamakan Tabel
Kategorik p x q, karena masing-masing
variabel memiliki p dan q sifat, sehingga
terdapat pxq sel
7
KETERANGAN TABEL
• nij : banyak observasi dengan sifat Ai & Bj
• ni. : banyak observasi dengan sifat Ai
• n.j : banyak observasi dengan sifat Bj
• n : banyak observasi
8
UJI TABEL KATEGORIK p x q
•
Untuk data cacah dalam tabel p x q ada
beberapa macam uji hipotesis, dengan
prosedur yang hampir sama, yaitu:
1. Goodness of fit tests
2. Test of independence
3. Test of homogenity
9
Goodness of fit tests : tes yang digunakan untuk
mengetes apakah suatu data yang telah kita peroleh
ini sesuai (fit) dengan distribusi yang pilih
Test of independence : suatu tes yang bertujuan
untuk membuktikan bahwa variabel di kolom dan baris
saling tidak berhubungan
Test of homogenity : tes untuk membuktikan bahwa
dalam populasi yang berbeda terdapat beberapa
kesamaan proporsi karateristik
10
LANGKAH UJI HOMOGENITAS
1. H0 : P1 = P2 = … = Pk = P
H1 : Minimal ada Pi yang berbeda dengan yang lain
2. Menetapkan taraf nyata uji α
3. Menentukan wilayah kritis atau daerah penolakan
H0, yang berasal dari Tabel X2 , yaitu
2
W  ( ;k 1)
4. Menghitung W dengan rumus:
k
2
W  
j 1 i 1
O
ij
 Eij 
Eij
2
11
LANGKAH UJI HOMOGENITAS
5. Mengambil kesimpulan :
Bila W berada pada wilayah kritis atau berada
pada daerah penolakan H0, maka H0 ditolak
Bila W berada di luar wilayah kritis atau berada
di luar daerah penolakan H0, maka H0 diterima
12
LANGKAH UJI INDEPENDENSI
1. H0 : X dan Y independen
atau H0 : P(X∩Y) = P(X).P(Y)
2. H1 : X dan Y tidak independen
3. Menetapkan taraf nyata uji α
4. Menentukan wilayah kritis atau daerah
penolakan H0, yang berasal dari Tabel X2
dengan derajat bebas v=(p-1)(q-1),
yaitu :
2
 (v)
W 
13
LANGKAH UJI HOMOGENITAS
5. Menghitung W dengan rumus:
q
p
W  
O
j 1 i 1
ij
 Eij 
2
Eij
6. Mengambil kesimpulan :
Bila W berada pada wilayah kritis atau berada
pada daerah penolakan H0, maka H0 ditolak
Bila W berada di luar wilayah kritis atau berada
di luar daerah penolakan H0, maka H0 diterima
14
Transformasi dari Khi-kuadrat
• Penggunaan uji khi-kuadrat pada tabel kategorik p x q
sangat baik, bila ukuran contohnya sangat besar dan
dengan minimum harapan ukuran contoh tiap sel (Eij)
adalah 10
• Bila hal ini tidak dipenuhi maka nilai X2 atau W ini
harus ditransformasikan, diantaranya adalah koefisien:
W
n
1. Phi (Ф)

2. Cramer (V)
V
dimana: 0    1
W
dimana: 0  V  1 dan s  min( p, q)
15
n.s
<< CLOSING>>
• Sampai saat ini Anda telah mempelajari
analisis data kategorik pxq
• Analisis data kategorik ini banyak sekali
penggunaannya
• Anda dapat mempelajari lebih dalam
dari materi penunjang
16