Matakuliah : F0472 / PBB, BPHTB, dan Bea Meterai Tahun : 2005 Versi :1 Pertemuan #7 KEBERATAN, BANDING DAN PENGURANGAN, SANKSI, IMBALAN BUNGA PBB DAN SURAT KETETAPAN PAJAK 1 LEARNING OUTCOMES Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : mndemonstrasikan cara keberatan, banding dan pengurangan PBB. mndemonstrasikan penerapan sanksi dan imbalan bunga serta surat ketetapan pajak. 2 OUTLINE MATERI Keberatan dan Banding PBB. Pengurangan PBB. Sanksi dan imbalan bunga. Surat Ketetapan Pajak. 3 KEBERATAN PBB Wajib pajak dapat mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak atas: – SPPT. – SKP. Satu surat keberatan hanya dapat diajukan atas satu surat SPPT/SKP dalam satu tahun pajak. Alasan diajukannya keberatan: – – – – Luas objek pajak berbeda dengan keadaan sebenarnya. Klasifikasi objek pajak berbeda dengan keadaan sebenarnya. Terdapat perbedaan penafsiran undang-undang. Kesalahan penetapan subjek pajak sebagai wajib pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak. Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak. 4 KEBERATAN PBB …(cont.) Syarat-syarat keberatan: – Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia. – Paling lambat diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak SPPT/SKP diterima oleh wajib pajak, kecuali dapat menunjukkan alasan tepat. – Dilampirkan alasan keberatan menurut wajib pajak. – Disampaikan langsung atau melalui pos tercatat. Direktur Jenderal Pajak harus menerbitkan SK Kebaratan paling lambat 12 bulan sejak permohonan keberatan diterima lengkap. SK Keberatan dapat berupa: – – – – Tidak dapat menerima. Menolak. Menerima seluruhnya atau sebagian. Menambah besarnya jumlah pajak yang terutang. 5 BANDING PBB Wajib pajak dapat mengajukan banding kepada Badan Peradilan Pajak (BPP) atas SK KEBERATAN. Syarat-syarat keberatan: – Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia. – Paling lambat diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak SK Keberatan diterima oleh wajib pajak. – Satu surat banding untuk satu SK keberatan. – Mencantumkan alasan-alasan banding yang jelas. – Melampirkan SK Kebaratan yang dibanding. – Melunasi paling tidak 50% utang pajak pada SK Keberatan. Permohonan banding tidak menunda pelaksanaan penagihan pajak. 6 PENGURANGAN PBB Pengurangan PBB dapat diajukan karena: Kondisi tertentu objek pajak yang ada hubungannya dengan subjek pajak atau karena sebab-sebab lainnya, dpt berupa: – Lahan pertanian/perkebunan/perikanan/peternakan yang hasilnya sangat terbatas yang dimiliki/dikuasai oleh WP orang pribadi. – Objek pajak yang nilai jualnya meningkat yang dimiliki/dikuasai oleh WP orang pribadi yang berpenghasilan rendah. – Objek pajak yang dimiliki/dikuasai oleh WP orang pribadi yang penghasilannya semata-mata dari pensiunan. – Objek pajak yang dimiliki/dikuasai oleh WP Badan yang mengalami kesulitan likuiditas. – Objek pajak yang dimiliki/dikuasai oleh WP orang pribadi yang berpenghasilan rendah. Besarnya pengurangan setinggi-tingginya 75%. 7 PENGURANGAN PBB …(contd.) Kondisi tertentu objek pajak disebabkan oleh: – Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. – Sebab lain yang diluar biasanya seperti: kebakaran, kekeringan, wabah, penyakit tanaman dan hama tanaman. Besarnya pengurangan setinggi-tingginya 100%. 8 PROSES PENGURANGAN PBB Syarat-syarat pengurangan: – Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia. – Paling lambat diajukan dalam jangka waktu 60 hari sejak SPPT diterima atau sejak kejadian bencana alam. – Jika ketetapan PBB s.d. Rp25.000,- pengurangan dapat diajukan perseorangan maupun kolektif (melalui Kepala Desa/Lurah). – Jika ketetapan PBB > Rp 25.000,- permohonan pengurangan harus diajukan perseorangan. – Disampaikan langsung atau melalui pos tercatat. Direktur Jenderal Pajak hrs menerbitkan SK Pengurangan paling lambat 60 hari sjk permohonan diterima dgn lengkap. SK Pengurangan dapat berupa: – Menerima seluruhnya atau sebagian. – Menolak. 9 SANKSI DALAM PBB Dengan sengaja sehingga menimbulkan kerugian negara: – Tidak mengembalikan SPOP. – Mengembalikan SPOP tapi isinya tidak benar. – Memperlihatkan surat/dokumen palsu atau dipalsukan. – Tidak memperlihatkan surat/dokumen lainnya. – Tidak menunjukkan data/keterangan yang diperlukan. Penjara maksimal 2 tahun atau denda maksimal 5x pajak terutang. Alpa/tidak sengaja sehingga menimbulkan kerugian negara: – Tidak mengembalikan SPOP. – Mengembalikan SPOP tapi isinya tidak benar. Penjara maksimal 6 bulan atau denda maksimal 2x pajak terutang. Jika mengulang tindak pidana sebelum lewat masa 1 (satu) tahun dari sanksi sebelumnya, maka diancam pidana 2x lebih berat dari ketentuan. 10 SURAT KETETAPAN PAJAK SKP atau surat ketetapan pajak, diterbitkan jika: – SPOP tidak dikembalikan sebagaimana mestinya. – Dikenakan denda 25% dari pajak yang seharusnya terhutang. STP atau surat tagihan pajak, diterbitkan jika: – Pajak tidak/kurang dibayar. – Wajib pajak dikenakan sanksi administrasi atau denda. – Dikenakan denda 2% perbulan maksimal 24 bulan. Pajak yg tercantum dlm SKP/STP hrs dilunasi paling lambat 1 (satu) bulan sejak SKP/STP diterima oleh wajib pajak. Jika lewat 1 (satu) bulan tidak dibayar, maka dapat ditagih dengan Surat Paksa sampai dengan penyitaan aset. Menteri Keuangan dapat melimpahkan wewenang penagihan kepada Gubernur dan atau Bupati/Walikota. 11 12
© Copyright 2024 Paperzz