Matakuliah Tahun Versi : F0472 / PBB, BPHTB, dan Bea Meterai : 2005 :1 PERTEMUAN #10 KEBERATAN, BANDING, DAN PENGURANAN BPHTB 1 LEARNING OUTCOMES Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : mendemonstrasikan cara keberatan dan banding BPHTB mendemonstrasikan cara pengurangan BPHTB 2 OUTLINE MATERI Keberatan dan Banding BPHTB. Pengurangan BPHTB. 3 KEBERATAN Keberatan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak atas: – SKBKB, SKBKBT, SKBLB, dan SKBN. Syarat-syarat keberatan: – Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak yg terhutang menurut perhitungan wajib pajak. – Diajukan paling lambat 3 bulan sejak tanggal diterimanya surat ketetapan, kecuali dengan alasan yang tepat dan dapat diterima. Hal yang harus diperhatikan: – Keberatan yang tidak memenuhi syarat tidak dianggap keberatan. – Pengiriman dengan cara langsung datang ke kantor pelayanan PBB atau melalui pos tercatat. – Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan. – Dirjen pajak harus menerbitkan SK Keberatan paling lambat 12 bulan sejak pengajuan keberatan diterima. 4 BANDING Banding diajukan ke Badan Peradilan Pajak atas SK Keberatan. Syarat-syarat banding: – Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia. – Diajukan paling lambat 3 bulan sejak SK Keberatan diterima. – Dilampirkan SK Keberatan. Hal yang harus diperhatikan: – Pengajuan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan. – BPP harus membuat putusan banding paling lambat 12 bulan sejak pengajuan keberatan diterima. Apabila permohonan keberatan dan banding dikabulkan sebagian atau seluruhnya, maka wajib pajak dapat imbalan bunga sebesar 2% perbulan maksimal 24 bulan. 5 PENGURANGAN Wajib pajak mengajukan pengurangan dengan alasan sbb: Kondisi wajib pajak yang ada hubungan dgn objek pajak: – Wajib pajak orang pribadi yang memperoleh hak melalui program pemerintah di bidang pertanahan dan tidak mampu secara ekonomis – Wajib pajak orang pribadi yang memperoleh hibah dari orang pribadi yang mempunyai hubungan keluarga sedarah dalam garis lurus satu derajat ke atas dan ke bawah. – Wajib pajak memperoleh hak baru selain hak pengelolaan. Besarnya pengurangan 50% dari BPHTB terhutang. Sebab-sebab tertentu: – Memperoleh hak atas tanah dari hasil ganti rugi yang nilai ganti ruginya dibawah NJOP. – Memperoleh hak atas tanah sebagai pengganti atas tanah yang dibebaskan oleh pemerintah sepanjang tidak bersifat ruislaag. Besarnya pengurangan 50% dari BPHTB terhutang. 6 PENGURANGAN …(contd.) – Wajib pajak melakukan penggabungan usaha dan sudah disetujui oleh Dirjen Pajak. – Memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan yang tidak berfungsi karena bencana alam yang terjadi paling lama 3 bulan sejak penanda tanganan akta. – Veteran, PNS, TNI/Polri, pensiunan PNS, purnawirawan TNI/Polri, janda dan dudanya yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan rumah dinas. Besarnya pengurangan 50% dari BPHTB terhutang. Wajib pajak karena sebab-sebab tertentu seperti terkena dampak krisis ekonomi yang berdampak secara nasional. Besarnya pengurangan 75% dari BPHTB terhutang. Tanah atau bangunan utk kepentingan sosial, pendidikan, panti asuhan, penti jompo, rumah yatim piatu, pesantren, sekolah, rumah sakit swasta, dll. Besarnya pengurangan 50% dari BPHTB terhutang. 7 8
© Copyright 2024 Paperzz