download

Matakuliah
Tahun
: F0274 – Manajemen Keuangan Perusahaan
: 2006/2007
PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN KEUANGAN
PERT.07-08
1
Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
Perencanaan Keuangan
Manajemen perusahaan selalu memandang ke depan, maka
perusahaan akan selalu terlibat dalam perencana-an jangka
panjang dan juga beroperasi dengan efisien pada saat
sekarang. Hal ini khususnya semakin penting karena
lingkupnya mencakup internasional dan perekonomian dunia
semakin terkait.
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari
operasi perusahaan dan sumber penghasilan dan
mengendalikan kegiatan perusahaan untuk mencapi tujuan.
Berhubung dengan penyusunan proyek, penjualan, laba dan
aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan
pemasaran, kemudian memutuskan cara memenuhi
kebutuhan keuangan yang diramalkan.
2
Ada 2 hal penting dalam perencanaan keuangan.
a. Perencanaan uang tunai (Cash Planning), persiapan
menyususn anggaran kas perusahaan (Cash Budget)
b. Perencaan laba (Proifit Planning), perencanaan laba
perusahaanyang dibuat dalam laporan keuangan
proforma. (Financial Statement proforma).
Pengendalian keuangan
Berlangsung pada tahap pada tahap implementasi yaitu
menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang
diperlukan:
1. Untuk menjamin bahwa rencana terlaksana.
2. Untuk merubah rencana yang ada sebagai tanggapan
baru terhadap berbagai perusahaan dalam lingkungan
operasi.
3
Anggaran (Budget)
Adalah proyeksi data keuangan yang diperbandingkan dengan
pelaksana-annya yang sesungguhnya. Gunanya untuk mendeteksi
adanya perbedaan-perbedaan serta alasannya, dan mela-kukan
tindakan koreksi, serta mengadakan tindakan perbaikan / penyesuaian
jika diperlukan.
Laporan Proforma Keuangan
Adalah proyeksi laporan keuangan pada masa yang akan datang yang
terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan.
Dapat dilakukan dengan cara:
a. Untuk menyusun laporan laba rugi proforma dapat dilakukan dengan
metode persentase dari penjualan dan faktor-faktor lainnya.
b. Untuk menyusun neraca proforma dapat dengan “metode
pendekatan pertimbangan” yaitu mengestimasi nilai perkiraan yang
pasti dan yang lainnya dikalkulasi.
4
Metode Persentase Penjualan
Adakah suatu metode peramalan kebutuhan
keuangan dengan meng-hitung berbagai pos neraca
(dana spontan) sebagai persentase penjual-an dan
mengalikan persentase ter-sebut dengan penjualan
yang diharap-kan pada masa mendatang sehingga
neraca proforma dapat disusun.
Analisis dana eksternal yang dibutuhkan perusahaan.
1. Diperhitungkan hanya dana spontan dalam neraca.
2. Menentukan berapa dana dari luar (External Fund
Needed = EFN atau AFN)
5
AFN  EFN  (Δ * /S)ΔS  (L * /S)ΔS  MS1(1  d)
A
L
ΔTR   ΔTR   b.c(TR2)

TR
TR
ΔTR  (1  g)(TR1)  TR1  TR1(1  g  1)  g(TR1)
A
L
(

)I
TR TR
Keterangan :
Δ/TR
L/TR
ΔTR
c
b
TR2
G
= harta bertambah secara spontan sesuai pemdapatan.
= kewajiban bertambah dengan spontan dari pendapatan
= perubahan dalam pendapatan/penjualan
= marjin laba
= retensi laba
= proyeksi pendapatan untuk tahun itu
= laju pertumbhan
6
Contoh:
Data Telecom atas laporan keuangan
Neraca per 31 Desember 20XX
(Ribuan US$)
Kas
Piutang
Persediaan
Harta Tetap(net)
10
85
100
150
Total Harta
345
Hutang usaha
50
Tax/Gaji
25
Bonds
70
Saham biasa
100
Laba Ditahan
100
Ttl hutang/Equiti 345
7
Penjualan tahun ini $ 500.000, batas kapasitas
marjin setelah pajak 4%. Dan meraih laba $
20.000 setelah pajak, dividen dibayar $ 10.000.
Berapa
banyak
EFN
jika
penjualan
direncanakan tahun 2005 sebesar $ 800.000,
dengan metode % penjualan.
Jawab:
Dihitung
%
dengan
memperhatikan
“spontaneously generated finance” yaitu dana
yang dibutuhkan secara otomatis transaksi
usaha rutin, yaitu:
8
Neraca
Penjualan $500.000
Harta %
Kas
2%
Piutang
17
Persediaan 20
Harta tetap 30
69%
Kewajiban
%
Htg dagang 10%
Tax/gaji
5%
Bond notapplicableNA
Sahambiasa NA.
Laba ditahan NA
15%
Neraca
proforma
Penjualan $800.000
Dalam Ribuan US$
Kas
Piutang
Persediaan
Harta tetap
Ttl.Harta
$ 16
136
160
240
$ 552
Dalam Ribuan US$ .
Htg dagang
80
Pajak/gaji
40
Bond
70
Shm biasa
100
Laba ditahan
116
EFN
146
Ttl hutang/Ekuiti
552
EFN= (0,69-0,15)(800.000-500.000) - 0,5 (0,04) (800.000)
= 0,54(300.000) - 0,02(800.000)
= $ 146.000
9
Kalau tahun 2005 penjualan naik 3% atau $ 515.000,
maja EFN hasil negative sebesar ( $ 2,200),yaitu
perusahaan tidak membutuhkan
EFN.Merencanakan
penambahan
dividen.
Perlu
diperhatikan bahwa tingkat sales adalah ( 1 + g ) TR1.
Maka dapat dihitung persentase kenaikan penjualan
yang haruskan di biayai dari luar (Percenatge of External
Fund Required = PEFR)
 1 g 
c

PEFR  I  1 g b  I  cb
g
 g 
I = (A/TR –L/TR)
10
Analisis Break Even Point.
a. Suatu tehnik analis untuk memperlajari hubungan antara
biaya tetap, biaya variabel, volume penjualan dan laba.
b. Suatu metode untuk menentukan titik dimana penjualan akan
menutup biaya tetap dan biaya variabel sehingga perusahaan
tidak menderita laba dan maupun rugi
1. Biaya Operasi Tetap
-Penyususutan atas pabrik dan peralatannya
-Sewa
-Gaji eksekutif
-Gaji staf eksekutif
-Beban umum kantor
-Asuransi
-Biaya overhead pabrik tetap
-Dan lainnya
11
2. Biaya Operasi Variabel
-Upah tenaga kerja pabrik
-Bahan
-Biaya overhead pabrik variabel
-Komisi penjualan
-Dan lainnya
Titik Impas (Break Even Point), “Single Product.”
Adalah volume penjualan (Q) pada saat biaya total biaya sama
dengan total pendapatan, dan laba sama nol.
Empat Rumus Break Even Point (Single product)
1. Volume penjualan (Q) titik impas
S
 TC
P.Q  F  Q.V
F
Q(BE) 
(P  V)
12
2. Jumlah dalam Rupiah/Dollar titik impas
FC
SBE 
VC
1
Sales
3. Volume (Q) kalau perusahaan mengharapkan laba
F  Laba yang diinginkan
SBE 
PV
4. Volume (Q) dengan laba yang diinginkan laba dan perhitungan
pajak
Laba yang diinginkan
F
1 tingkat pajak
SBE 
PV
13
Analisis titik impas untuk Kas
Beberapa biaya tetap tidak semuanya pengeluaran tunai
tetapi ada non tunai (penyusutan). Untuk menghitung titik
impas kas, penyusutan harus dikeluarkan dari biaya tetap
atau hanya biaya pengeluaran tunai saja.
Pengeluaran non kas
TR  F 
CR
v
Contribution Ratio  CR  (1- )
p
F - Pengeluaran kas
Titik Impas Kas  Q* 
C atau P - V
14
Grafik Titik Impas Kas :
Pendapatan
Pendapatan
dan Biaya
BEP
Biaya Total
Penyusutan
Biaya Tetap
BEP Cash
Penyusutan
Pengeluaran
kas tetap
0
Q
Akan Dibahas Lebih Lanjut Pada Pertemuan 25 & 26 15
Analisis Titik Impas dan keputusan menutup usaha perusahaan
(Shut Down Point)
Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada
kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya
yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan
pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak
memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan).
Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh
perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan
yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam,
asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point
(SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat
menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break
event point.
SDP = F / contirbution margin per unit.
Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik
impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya
tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai
16
sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.
Break Even Point untuk Multi Produk atau Jasa.
Adalah teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara
harga, biaya tetap, biaya variabel, proporsi terhadap total
penjualan dan kontri-busi tertimbang atas beberapa produk
yang dihasilkan suatu perusahaan.
Contohnya perusahaan restoran, hotel, biro perjalanan
wisata dan lainnya.
Perlu diperhatikan dengan seksama bahwa BEP
Multi Produk hanya dapat dihitung dalam bentuk
Rp/Dollar dan tidak dapat dihitung dalam
bentuk unit/satuan (Q)
17
F
Rumus BE Multi Product 
  V1 
 1-  W1
  P1  
Dimana :
F = Biaya Tetap per periode.
V1 = Biaya Variabel per unit(salah satu jenis produk).
P1 = Harga per unit.(salah satu jenis poruk)
W1 = Persentase produk produk 1 terhadap total rupiah penjualan.
(( 1 – V1 /P1 /) W1 ) = Kontribusi tertimbang.
18
Contoh :
Hotel ABC menyewakan kamar, juga membuka restouran,
kolam renang, lapangan tenis dan diskotik dengan data sbb:
Jenis jasa
Harga ($)
yang dijual
Kamar
50
Restoran
10
Kolam ranang
5
Lapangan tenis
10
Diskotik
5
Biaya Variabel ($) Perkiraan unit
40
6
2
5
3
80
160
200
100
500
19
Biaya tetap perbulannya = $ 40.000.
Untuk menhitung Break Even Multi produknya dihitung sbb:
1
2
3
4
5
6
7
…8……
Jenis jasa Harga V.Cost
V/P 1-V/P Forc.Sales Prop Sales ((1-Vp)W)
$
$
(5 x 7)
Kamar
Restoran
K.Renang
Lap. Tenis
Diskotik
50
10
5
10
5
40
6
2
5
3
0,8
0.6
0,4
0,5
0,6
0,2
0,4
0,6
0,5
0,4
4.000
1.600
1.000
1.000
2.500
---------10.100
=====
BEP/ bulan = $ 40.000 / 0,3501
= $ 114.123.
BEP/Tahun = (12 x $40.000 ) / 0,3505 = $ 1.369.473.
0,396
0,158
0,099
0,099
0,248
0.0792
0.0632
0.0594
0,0495
0,0992
-- -------0, 3505
=====
BEP Multi Product (Barang)(Tugas)
PT. Maras Coy mempunyai dua produk yaitu A dan B. Produk A diproduksi 40 unit,
produk B =60 unit. Harga produk A dijual $1.000, biaya variable $ 750/unit. Produk B
dijual dengan harga $ 2000/unit dan variable costnya $1.000 unit. Biaya tetap
pertahun adalah $ 42.000.
20
Diminta BEP I dan II unit dan $!, Grafik. BEP. Berapa laba maksiumum ?
BEP Single Product dan BEP Product Mix
ini dapat dilihat pada Multi Media - Animasi
21
Leverage Operasi
Menunjukkan seberapa besar biaya tetap digunakan dalam operasi
perusahaan.
Derajat Leverarage Operasi
Adalah rasio dari perubahan persen-tase EBIT terhadap perubahan
persentase unit terjual/ pendapatan total
Pengendalian pada perusahaan multidivision.
• Pengendalian berdasarkan tingkat pengembalian aktiva (Return on Asset =
ROA).
Adalah penggunaan sistem analisis Du Pont untuk pengendalian divisonal
pada perusahaan multidivision.
• Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam nilai prestasi berdasarkan ROA.
1.
2.
3.
4.
5.
Penyusutan
Nilai buku aktiva
Penetapan harga transfer
Periode waktu
Keadaan industri
22
Anggaran Kas (Cash Budget).
Adalah suatu skedul yang menyajikan arus kas (penerimaan dan
pengeluaran dan kas bersih) untuk suatu perusahaan selama periode
tertentu.
Penyusunan anggaran kas. Dalam penyusunan anggaran kas,
penyusutan tidak dimasukkan karena bukan beban tunai, meskipun
mempengaruhi pajak yang dibayar.
Contoh Cash Budget
PT.Sumber Jaya dengan rencana penjualan sbb:
Bulan Penjualan
Jumlah Penjualan ( 000)
Januari 2005
$ 2.000
Februari
4.000
Maret
3.000
April
2.000
Syarat pembayaran 4/20 dan Net/30. Dari yang terjual diatas 40% diterima
dalam waktu 20 hari sesudah penjualan dan 50% dalam waktu sesudah
23
20 hari hari bulan yang sama, sisanya pada bulan berikutnya.
Penerimaan lainnya dan pengeluaran sbb:
a.Penerimaan Januari $ 50, Februari $ 100 dan
bulan April $100.
b.Pembelian bahan mentah. Januari $900 Februari $2.800
Maret $ 1.100 dan April $.1.000
c. Depresiasi $ 80 per/bulan.
Dan upah/gaji
setiap bulan sebesar $ 450.
d. Pembayaran lainnya bulan Januari $ 100, Februari $400,
Maret $ 250 dan April $ 250. bulan Mei $ 105.
e. Perusahaan membeli mesin baru seharga $4.000
bulan Januari dibayar 40% bulan Januari dan 40% Februari
sisanya dibayar bulan berikutnya sampai lunas.
f. Cash balance minimal sebesar $ 250.
g. Saldo kas awal Januari $ 1.500
h. Pinjaman Bank dapat dilakukan dengan kelipatan $500 dan
dicicil setiap bulan selama 3 bulan, bunga 12% / tahun
24
Diminta:
a. Susunlah Receivable Collection Budget dari Januari sampai dengan
April 2005
b. Susunlah Cash Budget bulan Januari s/d April 2005.
Jawab:
a. Penerimaaan Piutang
Bulan Januari 0,4x 2.000=
Diskon 4%x$ 800
Yang tidak ada potongan 0,5x 2.000
Jumlah penerimaan Piutang bulan Januari
b.Penerimaan Piutang Bulang Februari.
Piutang Januari =10% x $2.000
Dari Februari, dapat diskon 0,4x $ 4.000 =
Diskon 4% x 1600
Yang tidak dapat diskon 0,5x 4.000
Jumlah penerimaan Piutang Februari
$ 800
32
768
1.000
1.768
200
1.600
64
1.536
2.000
3.736
25
c.Penerimaan piutang bln Maret.
Piutang Febuari 10%x $.4.000
Dari penjualan Maret dgn diskon
0,4 x 3.000
Diskon 4%x 1.200
400
1200
48
1.152
1.500
3.052
Tidak ada diskon 0,5x 3.000
Jumlah penerimaan Maret
d.Penrimaan Piutang bln April.
Piutang dari bln Maret 10%x$ 3.000
Piutang April dgn diskon 0,4x2000 =
Diskon 4% x 800
Dapat potongan 0,5 x$2.000
Jumlah penerimaan bulan April
300
800
32
768
1.000
2.068
26
Skedul Pengumpulan Piutang
Bulan Januari sampai Bulan
Apri l 2005
Bulan
Januari Februari Maret
April
Januari
1.768
200
--Febuari
-3.536
400
-Maret
--2.652
300
April
--1.768
Jumlah
1.768
3.736
3.052
2.068
27
Cash Budget dari Januari s/d April 2005 (000)
Keterangan
Januari Februari
Maret
Saldo awal
1.500
268
354
Penerimaan:
Piutang
1.768 3.736
3.052
Lain-lain
50
100
Ttl.Penerimaan 1.818
3.836
3.052
Ttl.Kas tersedia 3,318
4.104
3.406
Pengeluaran:
Beli bahan
900
2.800
1.100
Upah/gaji
450
450
450
Beli mesin
1.600 1 600
800
Lain-lain
100
400
250
Ttl.Pengeluaran 3.050
5.250
2.600
Minimum Cash
250
250
250
Surplus(Defisit)
18 (1.396)
556
Kredit Bank
-1.500
-Bayar bunga
--15
Cicilan kredit
-500
Saldo akhir
268
354
291
April
291
2.068
100
2.168
2.459
1.000
450
---250
1.670
250
539
-10
500
279
28
29