Mata kuliah : S0844 - Teori Dan Perancangan Struktur Baja Tahun : 2010 TORSI MURNI Pertemuan 19-20 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Mahasiswa dapat mengerti dan menghitung torsi murni. Bina Nusantara University Outline Materi • Pengertian Struktur Baja • Sifat-sifat bahan baja • Proses pembuatan baja Bina Nusantara University Panjang Tekuk dan Batas Kelangsingan • Komponen struktur dengan gaya aksial murni umumnya merupakan komponen pada struktur segitiga (rangka-batang) atau merupakan komponen struktur dengan kedua ujung sendi. Untuk kasus-kasus ini, faktor panjang tekuk ditentukan tidak kurang dari panjang teoritisnya dari as-ke-as sambungan dengan komponen struktur lainnya. Lk kcl l Untuk batang-batang yang direncanakan terhadap tekan, angka perbandingan kelangsingan dibatasi: Lk 200 rmin Bina Nusantara University • Berbagai nilai K Bina Nusantara University • Tekuk lokal terjadi bila tegangan pada elemen-elemen penampang mencapai tegangan kritis pelat. • Tegangan kritis plat tergantung dari perbandingan tebal dengan lebar, perbandingan panjang dan tebal, kondisi tumpuan dan sifat material. • Perencanaan dapat disederhanakan dengan memilih perbandingan tebal dan lebar elemen penampang yang menjamin tekuk lokal tidak akan terjadi sebelum tekuk lentur. Hal ini diatur dalam peraturan dengan membatasi kelangsingan elemen penampang komponen struktur tekan: Besarnya Bina Nusantara University ditentukan dalam Tabel 7.5-1 (Tata Cara Perencanaan Struktur Baja) • • • • Pada umumnya kekuatan komponen struktur dengan beban aksial tekan murni ditentukan oleh tekuk lentur. Efisiensi sedikit berkurang apabila tekuk lokal terjadi sebelum tekuk lentur. Beberapa jenis penampang berdinding tipis seperti L, T, Z dan C yang umumnya mempunyai kekakuan torsi kecil, mungkin mengalami tekuk torsi atau kombinasi tekuk lentur-torsi Untuk kepraktisan perencanaan, peraturan tidak menyatakan perlu memeriksa kondisi tekuk torsi/lentur-torsi apabila tekuk lokal tidak terjadi kecuali untuk penampang L-ganda atau T Untuk komponen struktur dengan penampang L-ganda atau T harus dibandingkan kemungkinan terjadinya tekuk lentur pada kedua sumbu utama dengan tekuk torsi/lentur-torsi Bina Nusantara University Komponen struktur yang terdiri dari beberapa elemen yang dihubungkan pada tempat-tempat tertentu, kekuatannya harus dihitung terhadap sumbu bahan dan sumbu bebas bahan. Kelangsingan arah sumbu bahan x Kelangsingan arah sumbu bebas bahan y Kelangsingan ideal kLx ix k .Lky iy y2 iy m 2 l 2 Elemen batang harus lebih stabil dari batang majemuk iy 1, 2 l Bina Nusantara University x 1, 2 l l 50 Komponen Tekan: Contoh Soal 1. Tentukan gaya aksial terpaktor (Nu = u Nu) dari kolom yang dibebani secara aksial pada gambar dibawah ini (fy = 250 MPa) Nu Profil yang digunakan IWF 450.300.10.15 A = 135 cm2 ix = 18,6 cm iy = 7,04 cm IWF 450x300 dengan besaran penampang sebagai berikut: 4m Nu Bina Nusantara University a) Menentukan rasio kelangsingan Untuk kondisi yang ujung-ujungnya jepit dan sendi: k = 0,8 Panjang tekuk: Lk = k.l = (0,8) (4 m) = 3,2 m L k 320 45,45 i y 7,04 L k 320 17,2 i x 18,6 Dari rasio kelangsingan didapat tekuk terjadi pada arah sumbu y b) Menentukan c c 1 Lk iy 1 (45,45) 0,511 Bina Nusantara University fy E 250 200000 a) Menentukan rasio kelangsingan Untuk kondisi yang ujung-ujungnya jepit dan sendi: k = 0,8 Panjang tekuk: Lk = k.l = (0,8) (4 m) = 3,2 m L k 320 45,45 i y 7,04 L k 320 17,2 i x 18,6 Dari rasio kelangsingan didapat tekuk terjadi pada arah sumbu y b) Menentukan c c 1 Lk iy 1 (45,45) 0,511 Bina Nusantara University fy E 250 200000 Daya dukung nominal: N n Ag fy 13500 250 x 10 -3 1,137 2968,3 kN e) Menentukan gaya aksial terfaktor: Nu Nu n Nu n = faktor reduksi kekuatan = 0,85 Nu (0,85) (2968.3) Nu = 2523.0 kN Bina Nusantara University Komponen Tekan: Contoh Soal 2. Tentukan profil IWF untuk memikul beban-beban aksial tekan berikut : beban mati (DL) = 400 kN, beban hidup (LL) = 700 kN; Lk = 3m, fy = 250MPa. Solusi. a) Hitung beban ultimate Nu = (1,2) (400) + (1,6) (700) = 1600 kN b) Perkirakan luas penampang yang dibutuhkan dengan mengasumsikan kelangsingan awal Lk L 300 50 atau imin k 6 cm imin 50 50 Bina Nusantara University Komponen Tekan: Contoh Soal 2 c 1 1 Lk imin fy E (50) 250 200.000 0, 563 1.43 1.43 1, 6 - 0, 67 c 1, 6 - 0, 67 x0, 563 1,168 N u n . N n n Ag f cr Ag Nu n f cr 1600 x103 Ag 250 0, 85 1,168 8795 mm 2 87, 95 cm 2 Bina Nusantara University c) Dari Tabel profil, pilih IWF 350.250.9.14 dengan besaran penampang: Ag = 101,5 cm2 iy = 6 cm ix = 14,6 cm d) Cek kelangsingan pelat penampang: f b 250 250 8, 93; r = 15,81 t 2(14) fy f r OK . Asumsi tidak terjadi tekuk lokal terpenuhi. a) Cek kelangsingan tehadap tekuk global: Lk 300 50 imin 6 Disini kebetulan asumsi dan hasil perhitungan kelangsingan berdasarkan penampang yang dipilih sudah sama, sehingga besaran-besaran Bina Nusantara University c dan tidak perlu dihitung kembali f) Cek kapasitas penampang: N u Ag . f cr 101, 5x10 250 x10 2 3 1,168 2172, 5 kN Nu n . Nn (0,85) (2172, 5) Nu 1600 kN 1846, 6 kN OK . Penampang yang dipilih ternyata memenhi persyaratan dan cukup efisien. Bina Nusantara University
© Copyright 2024 Paperzz