download

Matakuliah : R0474/Konstruksi Bangunan I
Tahun
: 2007
Gaya
Pertemuan 3-4
•
•
GAYA
Pertemuan 3
•
3.1. Definisi Gaya : Gaya adalah suatu kekuatan
Tenaga yang menyebabkan berpindahnya benda dari satu tempat
ketempat lain.
Bina Nusantara
3.2. Gaya luar dan gaya Dalam.
• Dalam Struktur dikenal ada Gaya luar dan Gaya dalam. Yang
dimaksud dengan Gaya luar pada bangunan adalah beban yang
ada pada bangunan sedangkan yang dimaksud dengan gaya dalam
adalah reaksi yang timbul pada struktur bangunan seperti pada
kolom dan balok.
Bina Nusantara
•
•
•
•
•
Bina Nusantara
3.3. Satuan dan garis kerja gaya, satuan yang dipakai untuk gaya dalam Kg. atau Ton ,
merupakan satuan berat. Nilai satuan ini diperlukan untuk mempermudah perhitungan
keseimbangan. Dalam penggambaran besaran gaya biasanya dibuat secara skalatis
misalnya 1 cm garis setara dengan 5 kg, atau 100 kg. sesuai kebutuhan. Jadi kalau ada
2 garis gaya yang satu lebih panjang berarti lebih besar gayanya.
Garis kerja gaya adalah merupakan jalur yang dilalui gaya dan juga merupakan letak
titik tangkapnya. Garis kerja gaya selalu menentukan arah gayanya.
Gaya-gaya yang mempunyai garis kerja mengarah dan bertemu disatu titik disebut
gaya konkuren
Gaya-gaya yang arah garis kerjanya berbeda disebut gaya nonkonkuren .
Kalau ada gaya yang searah dan satu garis kerja disebut gaya koplanar dan bila
arahnya berlawanan tetapi dalam satu garis kerja disebut gaya kolinear.
•
•
•
•
•
•
•
•
3.4 Resultante dan Vektor, Resultante adalah merupakan hasil gabungan akhir dari
beberapa gaya menjadi satu arah garis kerja gaya. Vektor juga merupakan
penggabungan dari beberapa gaya, ini diberlakukan pada gaya yang yang mempunyai
titik tangkap satu. Vektor ini menyatakan arah dari keseluruhan gaya dan juga besar
gayanya.
Dalam mencari vektor selain dengan cara dua gaya yang bekerja dibuat garis
pertemuan kedua gaya dengan bantuan garis sejajar maka diagonalnya adalah sebagai
vektor atau bisa juga menggunakan metode segitiga.
Apabila jumlah gaya yang bekerja lebih dari dua, mencari vektornya bisa dengan
menggunakan cara metode Poligon.
Bila gaya-gaya berada dalam keadaan seimbang berarti jumlah gaya pada sumbu x
dan sumbu y = o.
Sebuah gaya akan cenderung bergerak berputar terhadap sebuah titik atau sebuah
garis gaya ini dissebut momen.
Apabila ada dua buah gaya yang bekerja dengan sama besar dan berlawanan arah
maka akan timbul gaya yang disebut kopel.
Pada suatu bangunan yang diperhitungkan adalah keseimbangan gaya-gaya luar sama
dengan gaya-gaya dalam yang artinya aksi sama dengan reaksi.
Perhitungan gaya dalam lebih besar berarti aman tapi bisa juga pemborosan kalau
perbedaannya terlalu jauh.
Bina Nusantara
Bina Nusantara
•
•
GAYA
Pertemuan 4
•
4.1.
•
•
•
Statis tertentu , adalah cara mencari besarnya reaksi gaya dengan
keseimbangan, artinya jumlah gaya-gaya pada susunan sumbu X = 0 dan pada sumbu
Y = 0 termasuk juga kalau ada momen yang bekerja jumlah momen = 0.
Dalam arsitektur karena lebih ditekankan hanya logika struktur saja maka segala
perhitungan hanya secara garis besarnya.
Perhitungan-perhitungan pada statis tertentu ini akan meliputi gaya-gaya luar dan
gaya-gaya dalam, dan cara mencari reaksi pada tumpuan akibat beban.
Beban berupa gaya horisontal dan vertikal selain menimbulkan reaksi gaya
horisontal dan gaya vertikal juga akan ada gaya momen.
Bina Nusantara
• 4.2. Statis tak tentu , adalah bentuk perhitungan dalam struktur
yang tidak bisa diselesaikan dengan jumlah gaya-gaya dan momen =
0, karena persamaan yang tidak diketahui lebih dari 3 persamaan.
Hanya bisa diselesaikan dengan perhitungan 3 momen, Cross atau
Clapeyron , merupakan perhitungan cukup rumit dan biasanya
merupakan perhitungan yang dikerjakan Sipil.
Bina Nusantara
Bina Nusantara
Bina Nusantara
Momen dan kopel dan uraian beban merata sebagai beban terpusat.
Bina Nusantara
Gaya yang bekerja akibat beban, berupa gaya luar dan gaya dalam.
Gaya tersebut bisa berupa gaya axial/ normal yang garis kerjanya
berada pada balok atau kolom pada garis normal atau sejajar garis
normal.
Perbedaannya apabila tidak tepat pada garis normal, maka akan timbul
gaya tambahan momen sebesar jarak gaya x jarak kegaris normal.
Gaya axial berupa gaya tarik ( + ) dan gaya tekan ( - ).
Pada sebuah lampu gantung yang bekerja adalah gaya tarik dan pada
penampang meja yang bekerja adalah gaya tekan.
Bina Nusantara
Bina Nusantara