download

Matakuliah
Tahun
Versi
: R0124 / Teknik Komunikasi Arsitektur
: 2005
: <<versi>>/<<revisi>>
Pertemuan 3
Teknik Komunikasi dalam Arsitektur
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Menjelaskan berbagai teknik komunikasi
dalam arsitektur dan gambar/grafis
2
Outline Materi
• Komunikasi lisan
• Komunikasi secara manual
• Komunikasi dengan alat bantu visual
3
Komunikasi
• Seperti terlihat dalam proses “menjual” ide
desain, kemampuan berkomunikasi mutlak
diperlukan.
• Dengan kemampuan tersebut seseorang
atau perusahaan yang menjadi
“partnernya” akan memahami ide tersebut,
dan akhirnya menyetujui (To approve) ide
desain tersebut.
4
Komunikasi lisan
• Sejak peradaban manusia terbentuk, kita sudah
mengenal komunikasi.
• Jaman manusia kera bahasa komunikasi masih
sederhana, kata – kata yang ada masih terbatas dan
biasanya selalu diikuti oleh bahasa tubuhnya.
• Lalu mulai berkembang menjadi simbol – simbol.
• Dan terus berkembang sesuai dengan jaman, yang
akhirnya sampai sekarang, sudah terbentuklah
bahasa dengan kata – kata yang bervariasi.
5
Komunikasi lisan
Dalam komunikasi lisan pembicara seringkali
dibuat terkejut oleh kenyataan bahwa perkataan
mereka dapat disalah artikan atau diabaikan.
Hal itu biasanya disebabkan karena :
1. Pendengar mungkin tidak mendengar
2. Pendengar mungkin tidak mengerti apa yang ia
dengar
3. Yang dimengerti mungkin tidak diterima atau disetujui
4. Pembicara tidak memperoleh umpan balik
6
Komunikasi lisan
• Untuk memastikan bahwa apa yang didengar
juga dipahami oleh pendengar, maka pembicara
harus menyusun pesannya secara sederhana
dan menyampaikan dengan cara yang jelas
sehingga pendengar memahaminya.
• Untuk dapat menyusun pesannya secara
sederhana dan menyampaikannya secara jelas,
diperlukan teknik untuk persiapan dan latihan
untuk menyusun struktur pembicaraannya
secara tepat.
7
Komunikasi lisan
8
Komunikasi secara manual
• Elemen-elemen penting dari teknik dalam
berbicara / presentasi adalah :
– Persiapan
– Struktur pembicaraan, dan
– Interaksi pribadi
9
Komunikasi secara manual
1. STRUKTUR PEMBICARAAN
• Untuk memperoleh struktur pembicaraan yang baik, pembicara
harus melakukan persiapan secara sistematis, dengan
memperhatikan adanya :
– momen-momen penting dalam pembicaraan,
•
•
Momen-momen penting dalam pembicaraan harus disesuaikan dengan
pola konsentrasi pada awal dan akhir pembicaraan.
Awal, tema & judul, akhir : Ringkasan
– titik-titik penghubung,
•
Titik-titik penghubung, dari bagian yang satu ke bagian yang lain , dengan
memberikan ikhtisar, sub judul atau ikhtisar lain
– penggunaan waktu,
– dan ketepatan waktu.
•
Penggunaan humor dan selesai tepat waktu , dengan melakukan tindakan
pengendalian waktu sebelum pembicaraan dimulai.
10
Komunikasi secara manual
11
Komunikasi secara manual
2. INTERAKSI PRIBADI
12
Komunikasi secara manual
• Untuk dapat berkomunikasi
dengan baik, pembicara
memerlukan:
Keterampilan, Teknik, Kesan
pertama & Rasa percaya diri.
• Seorang pembicara yang efektif
harus mempunyai keterampilan
memancarkan energi kepada
hadirin.
• Dengan dibekali pemahaman
akan inti permasalahan yang
harus disampaikan, pembicara
dapat berkonsentrasi untuk
menarik perhatian hadirin.
13
Komunikasi secara manual
• Ada empat elemen teknik yang utama untuk
mengembangkan keterampilan berkomunikasi, yaitu:
• Posisi tubuh, Gerak-gerik tubuh, Kontak mata dan intonasi
suara.
• Sebaiknya memanfaatkan teknik-teknik non-verbal ,
seperti: posisi tubuh yang tegak meyakinkan, gerak-gerik
yang wajar, memelihara kontak mata dan mengatur pace
(kecepatan), power (kekuatan), pause (berhenti
sejenak), pitch (pola nada) dalam berbicara / bersuara.
• Berusaha menciptakan kesan pertama yang baik ,
berhenti sejenak untuk memusatkan perhatian hadirin
dan membangkitkan rasa percaya diri serta
mengendalikan kegugupan.
14
Komunikasi dengan alat
bantu visual
•
•
Teknik untuk persiapan maupun untuk presentasi,
sangat ditentukan oleh bentuk/model pembicaraan
atau pertemuan yang akan digelar.
Selain hal tersebut, persiapan untuk presentasi harus
memperhatikan empat hal pokok sebagai berikut :
1. Mengetahui dengan pasti siapa pendengar / audiensinya,
sebagai sasaran (orientasi) dari pembicaraan.
2. Menentukan pendekatan yang sesuai apakah secara
spontan atau memakai persiapan / alat, sebagai media
pengingat.
3. Memperhatikan keterbatasan daya ingat manusia, sebagai
kendala.
4. Menyusun persiapan untuk presentasi dengan membuat
kata/gambar-gambar kunci sebagai pengingat.
15
Alat bantu Visual
16
Alat Bantu Visual
17
Alat bantu Visual
18
Alat Bantu Visual
– Media cetak
– Maket , white/chalk
board
– Flip chart, overhead
projector
– Gambar , foto, slide,
film, video
– Tape dan komputer
19