download

Matakuliah : F0512 - Pemeriksaan Pajak, Penagihan,
Keberatan, dan Banding
Tahun
: 2009
Penyitaan, Pencegahan dan Penyanderaan
Pertemuan 11
Learning Outcomes
•Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan
akan mampu:
–Menerangkan proses penyitaan, pencegahan
dan penyanderaan (C2)
Bina Nusantara University
3
Outline Materi
• Proses Penyitaan
• Kondisi dan proses pencegahan
• Kondis dan proses penyanderaan
Bina Nusantara University
4
Pengertian dan Definisi
• Penyitaan adalah tindakan Jurusita Pajak untuk menguasai barang
Penanggung Pajak, guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak
menurut peraturan perundang-undangan.
• Objek Sita adalah barang Penanggung Pajak yg dapat dijadikan
jaminan utang pajak.
• Lelang adalah setiap penjualan barang dimuka umum dgn cara
penawaran harga secara lisan dan atau tertulis melalui usaha
pengumpulan peminat atau calon pembeli.
• Pencegahan adalah larangan yang bersifat sementara terhadap
Penanggung Pajak tertentu untuk keluar dari wilayah Negara Republik
Indonesia berdasarkan alasan tertentu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Penyanderaan adalah pengekangan sementara waktu kebebasan
Bina Nusantara University
Penanggun Pajak dgn menempatkannya di tempat tertentu.
5
Proses Penyitaan
•
Jika dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak diterbitkan Surat Paksa,
Penanggung Pajak tidak melaksanakan kewajibannya melunasi utang pajak
dan biaya penagihan, maka diterbitkan Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan (SPMP).
•
Penyitaan dilaksanakan oleh Jurusita Pajak dgn disaksikan oleh minimal 2
(dua) orang yang telah dewasa, penduduk Indonesia, dikenal oleh Jurusita
Pajak dan dapat dipercaya.
– Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan penyitaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
•
Setiap pelaksanaan penyitaan, Jurusita Pajak membuat Berita Acara
Pelaksanaan Sita (BAPS) yang ditandatangani oleh Jurusita Pajak,
Penanggung Pajak dan saksi-saksi.
– Berita Acara Pelaksanaan Sita sekurang-kurangnya memuat hari,
tanggal, nomor, nama Jurusita, nama Penanggung Pajak, nama dan
jenis barang yang disita dan tempat penyitaan.
Bina Nusantara University
6
Proses Penyitaan
• Untuk Penanggung Pajak berbentuk Badan, maka Berita Acara
Pelaksanaan Sita (BAPS) ditandatangani oleh:
– Untuk Perseroan Terbatas oleh direksi, komisaris, pemegang saham
tertentu, dan orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang.
– Untuk Bentuk Usaha Tetap (BUT) oleh kepala perwakilan, kepala cabang
atau penanggung jawab.
– Untuk Persekutuan, CV, Firma dilakukan oleh direktur, pemilik modal, atau
orang yg ditunjuk untuk melaksanakan dan bertanggung jawab atas
perusahaan
– Untuk Yayasan oleh ketua atau orang yang melaksanakan dan bertanggung
jawab atas yayasan dimaksud.
• Jika Penanggung Pajak tidak hadir, maka penyitaan tetap dilaksanakan
asal salah satu saksi berasal dari Pemerintah Daerah setempat
sekurang-kurangnya sekretaris lurah atau sekretais desa. BAPS
ditandatangani
Jurusita Pajak dan saksi.
Bina Nusantara
University
7
Objek Sita
• Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung
Pajak yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat
kedudukan, atau tempat lain termasuk yg penguasaannya
berada di tangan pihak lain atau yang dijaminkan sebagai
pelunasan utang tertentu yang dapat berupa barang
bergerak atau barang tidak bergerak.
• Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita ditempelkan pd
objek sita, kecuali karena sifat objek sita tidak dapat
ditempeli salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita seperti
uang tunai atau sebidang tanah.
– Atas objek sita juga ditempeli Segel Sita sebagai pengumuman bhw
penyitaan telah dilaksanakan, baik dihadiri atau tidak dihadiri
Penanggung Pajak.
Bina Nusantara University
8
Objek Sita
• Kelompok harta gerak:
– Uang tunai, deposito berjangka, tabungan, saldo R/K, giro, atau bentuk lain
yang dipersamakan.
– Saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.
– Emas dan perhiasan lainnya.
– Kendaraan bermotor roda empat dan roda dua atau lainnya.
– Piutang dan penyertaan modal di perusahaan lain.
• Kelompok harta tetap:
– Tanah dan atau bangunan.
– Kapal dengan isi kotor 20 meter kubik ke atas.
• Penyitaan hrs mendahulukan kelompok harta gerak kecuali:
– Jurusita Pajak tidak menjumpai barang bergerak yang dpt dijadikan objek
sita.
– Barang bergerak yang dijumpainya tidak mempunyai nilai.
– Harganya tidak memadai jika dibandingkan dengan utang pajaknya.
Bina Nusantara University
9
Bukan Objek Sita
• Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yg digunakan oleh
Penanggung Pajak dan keluarga yg menjadi tanggunganya
• Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan berserta
peralatan memasak yang berada di rumah.
– Termasuk obat-obatan yang dipergunakan/diminum dalam hal Penaggung
Pajak dan atau keluarganya sakit tidak termasuk obat-obatan untuk
diperdagangkan.
• Perlengkapan Penanggung Pajak yg bersifat dinas yg diperoleh dari
negara.
• Buku-buku yg bertalian dengan jabatan/pekerjaan Penanggung Pajak
dan alat-alat yg dipergunakan utk pendidikan, kebudayaan dan
keilmuan.
• Peralatan dalam keadaan jalan yang masih digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya
tidak melebihi Rp 20juta.
•Bina Nusantara
Peralatan
penyandang cacat.
University
10
Penempatan Barang yang Disita
• Setelah ditempeli Salinan BAPS/Segel Sita, objek sita
dpt:
• Dititipkan kepada Penanggung Pajak.
• Disimpan di Kantor Pejabat.
• Dititipkan di kantor Pemerintah Daerah atau pengawasannya diserahkan kepada Pemeritah Daerah.
• Ditempatkan lain misalnya di Pegadaian, Bank (safe deposit
box), atau Kantor Pos atau tempat lain yang ditunjuk oleh
Menteri Keuangan.
Bina Nusantara University
11
Kasus-kasus Khusus
• Objek sita telah disita oleh Kejaksaan atau Kepolisian sebagai barang bukti dalam kasus pidana.
– Jurusita Pajak menyampaikan Surat Paksa dengan dilampiri surat
pemberitahuan yang menyatakan bahwa barang dimaksud akan
disita apabila proses pembuktian telah selesai.
• Penyitaan tidak dapat dilaksanakan terhadap barang yang
telah disita oleh Pengadilan Negeri atau instansi lain yang
berwenang (misalnya: Panitia Urusan Piutang Negara).
– Jurusita pajak menyampaikan Surat Paksa kpd Pengadilan Negeri
atau instansi lain yang berwenang agar Pengadilan Negeri atau instansi lain yang berwenang mengertahui bahwa barang tersebut juga
berlaku sebagai jaminan untuk pelunasan utang pajak.
– Pengadilan Negeri atau instansi lain tersebut menentukan pembagian hasil penjualan barang di maksud berdasarkan ketentuan hak
Bina Nusantaramendahulu
University
Negara untuk tagihan pajak.
12
Penyitaan Tambahan
• Penyitaan tambahan dilaksanakan apabila:
– Nilai barang yang disita tidak cukup untuk melunasi
biaya penagihan pajak dan utang pajak.
– Hasil lelang barang yang telah disita tidak cukup untuk
melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak.
Bina Nusantara University
13
Pencabutan Sita
• Pencabutan sita dilaksanakan apabila:
– Penanggung pajak melunasi utang pajaknya.
– Berdasarkan putusan Pengadilan atau Badan Peradilan Pajak.
– Ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan atau Keputusan Kepala
Daerah, misalnya karena objek sita terbakar, hilang atau musnah.
• Pencabutan sita berdasarkan Surat Pencabutan Sita yang
diterbitkan oleh Pejabat.
Bina Nusantara University
14
Lelang
• Lelang adalah setiap penjualan barang dimuka umum dgn
cara penawaran harga secara lisan dan atau tertulis melalui
usaha pengumpulan peminat atau calon pembeli.
• Risalah Lelang adalah Berita Acara Pelaksanaan Lelang
yang dibuat oleh Pejabat Lelang atau kuasanya dalam
bentuk yg ditentukan oleh ketentuan peraturan perundangundangan lelang.
• Apabila utang pajak dan atau biaya penagihan pajak tidak
dilunasi setelah dilaksanakan penyitaan, Pjabat berwenang
melaksanakan penjualan secara lelang terhadap barang
yang disita melalui Kantor Lelang.
– Sekalipun Penanggun Pajak sudah melunasi utang pajak tapi belum
melunasi biaya penagihan, penjualan secara lelang terhadap barang
Bina Nusantara University
15
yang telah disita tetap dapat dilaksanakan.
Objek dan Bukan Objek Lelang
• Pada prinsipnya semua barang yang disita adalah objek
lelang, kecuali:
– Uang tunai.
– Sertifikat deposito berjangka, tabungan, rekening koran, giro,
atau bentuk lain yang dipersamakan.
– Saham, obligasi, atau surat berharga lainnya.
– Piutang yang hak menagihnya beralih ke Pejabat.
– Penyertaan modal pada perusahaan lain.
– Barang-barang yang mudah rusah atau busuk.
Bina Nusantara University
16
Proses Lelang
• Paling singkat 14 (empat belas) hari setelah pelaksanaan
penyitaan, dilakukan pengumuman lelang melalui media
masa.
– Pengumuman lelang untuk harta bergerak dilakukan satu kali dan
untuk barang tidak bergerak dilakukan 2 kali.
– Barang dengan nilai sampai Rp 20juta tdk harus diumumkan melalui
media masa.
• Paling singkat 14 (empat belas) hari setelah pengumuman
lelang, dilakukan proses lelang.
• Pejabat bertindak sebagai penjual atas barang yg disita
menga-jukan permintaan lelang kepada Kantor Lelang.
• Pejabat atau yang mewakili harus menghadiri pelaksanaan
lelang untuk menentukan dilepas atau tidaknya barang
yang dilelang untuk kemudian menandatangani risalah
lelang.
Bina Nusantara University
17
Proses Lelang
• Pejabat dan Jurusita Pajak dilarang membeli
barang sitaan yang dilelang.
• Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan yang
diajukan WP belum memperoleh keputusan keberatan.
• Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun Penanggung
Pajak tidak hadir.
• Lelang tidak dilaksanakan apabila Penanggung Pajak telah
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak, atau
putusan pengadilan atau Badan Peradilan Pajak atau
Keputusan Menteri Keuangan.
Bina Nusantara University
18
Hasil Lelang
• Dipergunakan terlebih dahulu untuk membayar biaya penagihan pajak yang belum dibayar dan sisa untuk membayar
utang pajak.
• Dalam hal penjualan secara lelang, biaya penagihan pajak
ditambah 1% dari pokok lelang.
• Dalam hal hasil lelang sudah mencukupi untuk membayar
biaya penagihan pajak dan utang pajak, maka proses lelang
dihentikan meskipun barang yang akan dilelang masih ada.
• Sisa barang beserta kelebihan uang hasil lelang dikembalikan oleh Pejabat kepada Penanggung Pajak segera setelah
pelaksanaan lelang.
• Hak Penanggung Pajak atas barang yg dilelang berpindah
kepada pembeli dan kepadanya diberikan Risalah Lelang.
Bina Nusantara University
19
Pencegahan
• Pencegahan adalah larangan yang bersifat sementara thd
Penanggung Pajak tertentu utk keluar dari wilayah Negara
Republik Indonesia berdasarkan alasan tertentu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pencegahan hanya dapat dilakukan terhadap Penanggung
Pajak yg mempunyai jumlah utang pajak sekurang-kurang
nya Rp 100.000.0000,- dan diragukan itikad baiknya.
• Pencegahan dilakukan berdasarkn Keputusan Pencegahan
yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan atas permintaan
Pejabat atau Atasan Pejabat bersangkutan.
• Keputusan Pencegahan sekurang-kurangnya memuat:
– Identitas Penanggung Pajak yang dikenakan pencegahan.
– Alasan untuk melakukan pencegahan.
Bina Nusantara University
20
Pencegahan
• Jangka waktu pencegahan paling lama 6 (enam) bulan dan
dapat diperpanjang paling lama 6 (enam) bulan.
• Keputusan Pencegahan, disampaikan kepada:
–
–
–
–
–
Penanggung Pajak yang dikenakan pencegahan.
Menteri Hukum dan Perundang-undangan.
Pejabat yang memohon Keputusan Pencegahan.
Atasan Pejabat yang bersangkutan.
Kepala Daerah setempat.
• Pencegahan dapat dilakukan kepada beberapa orang sbg
Penanggung Pajak Wajib Pajak Badan atau ahli waris.
• Pencegahan thd Penanggung Pajak tidak mengakibatkan
hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan
penagihan pajak.
Bina Nusantara University
21
Definisi dan Syarat-syarat Penyanderaan
• Penyanderaan adalah pengekangan sementara waktu
kebebasan Penanggung Pajak dengan menempatkannya di
tempat tertentu (pembatasan fasilitas).
• Syarat-syarat penyanderaan:
– Utang pajak sekurang-kurangnya Rp 100.000.000,– Diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajaknya.
– Dilakukan paling lama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang
paling lama 6 (enam) bulan.
– Tempat penyanderaan adalah tempat tertutup dan terasing dari
masyarakat.
• Penyanderaan dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah
Penyanderaan yang diterbitkan oleh Pejabat setelah
mendapat izin tertulis Menteri Keuangan atau Gubernur.
Bina Nusantara University
22
Surat Perintah Penyanderaan
• Surat Perintah Penyanderaan memuat sekurang-kurangnya
–
–
–
–
–
Indentitas Penanggung Pajak.
Alasan penyanderaan.
Izin penyanderaan.
Lamanya penyanderaan.
Tempat penyanderaan.
• Penyanderaan tidak boleh dilaksanakan dalam hal:
– Penanggung Pajak sedang beribadah.
– Penanggung Pajak sedang sidang resmi.
– Penanggung Pajak sedang mengikuti Pemilihan Umum.
• Penyanderaan hanya dpt dilakukan terhadap Penanggung Pajak yang
tidak melunasi utang pajak setelah lewat jangka waktu 14 hari terhitung
sejak tanggal Surat Paksa diberitahukan kepada Penanggung Pajak.
Bina Nusantara University
23
Proses Penyanderaan
• Jurusita Pajak hrs menyampaikan Surat Perintah Penyanderaan langsung kpd Penanggung Pajak dan salinannya
disampaikan kepada kepala tempat penyanderaan.
• Penyanderaan mulai dilaksanakan sejak Surat Perintah
Penyanderaan diterima oleh Penanggung Pajak ysb.
• Dalam hal Penanggung Pajak yang akan disandera tidak
dpt ditemukan, Jurusita Pajak melalui Pejabat atau atasan
Pejabat dapat meminta Kepolisian atau Kejaksaan untuk
menghadirkan Penanggung Pajak tersebut.
• Penyanderaan disaksikan oleh 2 orang saksi penduduk
Indonesia yang telah dewasa, dikenal oleh Jurusita Pajak
yg dapat dipercaya.
24
Bina Nusantara University
Proses Penyanderaan
• Jurusita Pajak membuat Berita Acara Penyanderaan pada saat
Penanggung Pajak ditempatkan di tempat penyande-raan, dan Berita
Acara Penyanderaan ditandatangani oleh Jurusita Pajak, Kepala tempat
penyanderaan dan saksi.
• Berita Acara Penyanderaan sekurang-kurangnya memuat:
–
–
–
–
–
–
Nomor dan tanggal Surat Perintah Penyanderaan.
Izin tertulis dari Menteri Keuangan atau Gubernur.
Identitas Penanggung Pajak.
Tempat Penyanderaan.
Lama penyanderaan.
Identitas saksi penyanderaan.
• Penyanderaan terhadap Penanggung Pajak tidak mengaki-batkan
hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan pajak.
Bina Nusantara University
25
Proses Penyanderaan
• Selama dalam penyanderaan, Penanggung Pajak berhak:
– Melakukan ibadah di tempat penyanderaan sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
– Memperoleh pelayanan kesehatan yang layak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
– Mendapat makanan yang layak termasuk menerima kiriman dari
keluarga.
– Menyampaikan keluhan tentang perlakuan petugas.
– Memperoleh bahan bacaan dan informasi lainnya atas biaya
Penanggung Pajak yang disandera.
– Menerima kunjungan dari:
• Keluarga dan sahabat.
• Dokter pribadi atas biaya sendiri.
Bina Nusantara University
• Rohanian.
26
Berakhirnya Penyanderaan
• Penanggung pajak yang disandera dapat dilepaskan jika:
– Utang pajak dan biaya penagihan pajak telah dibayar lunas.
– Jangka waktu yang ditetapkan dalam Surat Perintah Penyanderaan telah
dipenuhi.
– Berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap.
– Berdasarkan pertimbangan tertentu Menteri Keuangan/Gubernur.
• Biaya penyanderaan dibebankan kpd Penanggung Pajak yg disandera
dan diperhitungkan sebagai biaya penagihan.
• Penanggung Pajak yg disandera dpt mengajukan gugatan terhadap
pelaksanaan penyanderaan hanya kepada Pengadilan Niaga.
• Rehabilitasi nama baik dilakukan di media cetak skala nasional satu
kali. Ganti rugi rehabilitasi nama baik oleh Pejabat ke Penanggung
pajak sebesar Rp 100.000,-/hari.
Bina Nusantara University
27