Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI Tahun : 2010 MEDAN LISTRIK Pertemuan 14 MEDAN LISTRIK 1. Muatan Listrik - Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu : muatan positif dan muatan negatif. - Muatan sejenis akan tolak menolak dan muatan tak sejenis akan tarik menarik. - Satuan muatan : Coulomb( C ) - Muatan terkecil adalah e=1,6x10-19 C - Muatan listrik adalah terkuantisasi, yaitu kelipatan bulat dari muatan terkecil. q = N e - Muatan elektron: e- = - 1,6x10-19 C - Muatan proton : e+ = 1,6x10-19 C Bina Nusantara Konduktor dan Isolator Konduktor : dalam konduktor muatan listrik dapat bebas bergerak. Contoh : bahan-bahan logam , manusia, Isolator : dalam isolator muatan listrik tak bebas bergerak. Contoh : plastik, keramik, gelas, kayu, … Semi konduktor : bersifat antara konduktor dan isolator dalam menghantarkan arus listrik. Bina Nusantara 2. Hukum Coulomb Jika dua muatan listrik atau lebih saling berdekatan akan terjadi interaksi antar muatan. Hasil interaksinya berupa gaya, disebut gaya Coulomb. Gaya Coulomb akan: - tarik menarik jika dua muatan berbeda jenis - tolak menolak jika muatannya sejenis. Bina Nusantara q+ q- q- q- q+ q+ Besar gaya Coulomb berbanding lurus dengan besar muatan, dan berbanding terbalik dengan kuadrad jarak antara kedua muatan. F12 q1 r q2 F21 F12 = gaya pada muatan q1 oleh muatan q2 F21 = gaya pada muatan q2 oleh muatan q1 F12 = F21 tapi arahnya berlawanan Besar gaya Coulomb tersebut : q1 q2 Fk r2 Bentuk vektor dari gaya Coulomb tersebut adalah : Bina Nusantara r21 q2 q1 r1 r2 0 F12 k q1 q2 r 2 r 21 k q1 q2 3 r21 r21 21 r1 = posisi muatan q1 terhadap titik asal ( 0 ) r2 = posisi muatan q2 terhadap titik asal r12 = r2 - r1 posisi muatan q2 terhadap muatan q1 r21 = r1 – r2 posisi muatan q1 terhadap muatan q2 F12 = gaya pada muatan q1 oleh muatan q2 Bina Nusantara dimana : k 1 4 0 9 x109 N.m2/C2 ε0 = 8.854 x 10-12 C2 / N.m2 = konstanta permitivitas ruang hampa Gaya oleh beberapa muatan titik Bila terdapat n muatan titik , maka gaya pada muatan q1 oleh muatan q2, q3, q4, …. n F1 F12 F13 ...... F1n F1j j2 F1n = gaya pada muatan q1 oleh muatan qn Bina Nusantara Muatan Titik Dalam Medan Listrik Muatan titik q yang berada dalam medan listrik E akan mengalami gaya gaya Coulomb: F = q E F akan searah dengan E bila q muatan positif, dan F berlawanan arah dengan E bila q muatan negatif. Maka partikel yang bermuatan q berada dalam medan listrik E akan mengalami percepatan : a=qE/m m = massa partikel Bina Nusantara 3. Intensitas Medan Listrik ( E ): Bila muatan uji q0 ditempatkan di dekat muatan titik q , maka muatan q0 akan mengalami gaya Coulomb ( FC ) : q r q0 Fc q0 q FC k 2 r r F q atau c k 2 r r q 0 Didefinisikan medan listrik ( E ) oleh muatan q pada suatu titik P( di posisi q0 ) : F q E C k 2 r q r Bina Nusantara 0 dan F q0 E C (1) Medan listrik oleh 1 muatan titik : q Y ' r 0 ' r r P r X Medan listrik di titik P oleh muatan q adalah : q q ( r r' ) E k a k r 3 2 (r r' ) (r - r' ) Dan besarnya : Bina Nusantara Ek q (r r')2 (2) Medan Listrik Oleh n muatan titik n E E E ..... En E j 1 2 j 1 n k r j 1 q ( r -r ) 3 (r -r ) j j : posisi titik P dimana medan listrik dihitung r j : posisi muatan ke j Bina Nusantara (3) Medan Listrik Oleh Dipol Listrik (Dwi Kutub) Dipol listrik adalah : dua muatan titik, yang besarnya sama tapi tanda berlawanan, dan jarak antara kedua muatan d . Medan di P terletak pada garis yang ┴ dipol dan berjarak r +q d θ p r P θ θ -q E2 E1 E Medan di P : Oleh muatan q+ : E1 oleh muatan q- : E2 Bina Nusantara Besar E1 dan besar E2 adalah sama , yaitu : E1= E2 = k q / (r + d/2)2 Jumlah vektor dari E1 dan E2 adalah mengarah secara vertikal ke bawah, dan besarnya : E = 2 k {q / (r + d/2)2} Cosθ Dari gambar terlihat bahwa: Cosθ =(d/2) / {(r)2+(d/2)2}1/2 dengan mensubsitusikannya ke persamaan di atas, diperoleh : E = 2 k (q / (r + d/2)2} (d/2) / {(r)2 + (d/2)2}1/2 setelah disederhanakan : E = k ( q d ) / {(r)2 + (d/2)2}3/2 Untuk r >> d , dapat diambil pendekatan : E = k q d / r3 Bina Nusantara Didefinisikan momen dipol : p = d q Momen dipol p berarah dari muatan negatif ke muatan positif Maka medan listrik untuk titik-titik jauh sepanjang garis pembagi tegak lurus tersebut adalah : E = k p / r3 Bina Nusantara (4) Medan Listrik Oleh Distribusi Muatan Kontinu Muatan dibagi atas elemen-elemen kecil muatan dq, Medan E oleh elemen muatan dq adalah : dE = k ( dq / r2 ) Medan total : E = ∫ dE = ∫ k ( dq / r2 ) * Untuk distribusi muatan garis : dq = λ dX λ = kerapatan muatan persatuan panjang dX = elemen panjang * Untuk distribusi muatan permukaan : dq = σdA σ = kerapatan muatan persatuan luas dA = elemen luas Bina Nusantara Contoh : Garis muatan panjang tak hingga, kerapatan muatan λ C/m yang serba sama, ditempatkan sepanjang sumbu X dari X= - ~ hingga X= ~. Tentukan medan listrik di titik yang jarak tegak lurusnya terhadap garis muatan adalah Y m. dE dESinα α Y θA dECosα αA α αB= θB X Bina Nusantara r dx Muatan pada elemen panjang dx : dq = λ dx Medan listrik di P oleh elemen muatan dq : Dalam komponen-komponennya : dx dEP k λ 2 r r dEP - i dEP Sin α j dEP Cos α kλ - i dx Sinα j dx Cosα r2 r = y/ Cosα ; x = y tanα Untuk X= - ~ αA = 2700 X=~ αB = 900 Bina Nusantara ) dx=(y / Cos2α)dα EP =( k λ / y) {- i ∫ Sinα dα + j ∫ Cosα dα } 90 0 90 0 kλ kλ E { i Sin α dα j Cos α dα j 2 y y 0 0 270 270 Bentuk umumnya : EP = 2 k λ / y aN aN =vektor satuan yang tegak lurus garis muatan Untuk panjang garis muatan berhingga, dan dengan CosαA= Cos (3600- θA) = Cos θA CosαB= Cos θB Sin αA= Sin (3600- θA) = - Sin θA SinαB= Sin θB Maka : EP=(kλ / y ){i ( Cos θB-Cos θA)+ j (Sin θB+Sin θA)} Bina Nusantara 4. Garis Medan Listrik. Garis medan listrik (garis gaya) merupakan garis khayal di sekeliling muatan . Merupakan suatu cara yang memudahkan untuk menganalisa pola medan listrik secara kualitatif. Hubungan garis gaya dengan medan listrik - Garis singgung pada pada suatu garis gaya pada setiap titik memberikan arah medan E pada titik tersebut . E E - Garis-garis gaya digambarkan sehingga banyaknya garis persatuan luas penampang sebanding dengan besarnya E . Bina Nusantara - Garis-garis gaya muatan positif memancar radial keluar dari muatan, dan menuju ke takhingga (di takhingga dianggap terdapat muatan negatif ). - Garis-garis gaya muatan negatif berarah menuju muatan yang menghasilkan medan listrik. E E q+ + q- + + + + - - - - E Bina Nusantara Persamaan Garis Medan EY E garis medan P θ . EX Koefisien arah garis medan di titik P adalah : Tan θ = dy / dx atau : dy / dx = EY / EX Bina Nusantara
© Copyright 2024 Paperzz