download

Aspek Hukum Dalam Ekonomi
LECTURE NOTES
ASPEK HUKUM DALAM
EKONOMI
GIOFEDI RAUF, S.H.,M.H
[email protected],[email protected]
Aspek Hukum Dalam Ekonomi
LEARNING OBJECTIVES
Pertemuan X = Pajak dalam Ekonomi/Bisnis
Mahasiswa dapat menarik kesimpulan mengenai kewajiban nya sebagai wajib pajak dan
memahami mekanisme penyelesaian sengketa pajak C2 – TIK 10
OUTLINE MATERI :
a. Definisi Pajak
b. Subjek dan Objek Pajak
c. PPN dan PBB
d. Hutang pajak dan upaya penagihan nya
e. Penyelesaian sengketa pajak
Aspek Hukum Dalam Ekonomi
MATERI
Pertemuan X = Pajak dalam Ekonomi/Bisnis
Hukum pajak adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerintah
untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui
kas negara.
Berikut adalh defenisi pajak menurut para ahli, diantaranya :
1. menerut PJA Adriani
pajak dinyatak sebagai iyuran kepada negara yang dapat dipaksakan dan yang terhutang
wajib membayarnya menurut peraturan-pertauran, dengan tidak mendapat prestasi kembali,
yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
2. Soparman Soemahamidjaja
menyatakan bahwa pajak adalah iyuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh
penguasa berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan
jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
3. Sedangkan Rochmat Soemitro
merumuskan pajak sebagai iyuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-Undang )yang
dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal ( jasa prestasi), yang langsung dapat
ditunjukkan dan digunakan untuk pembayaran umum.
Dari beberapa defini a quo dapat disimpulkan beberapa ciri yang melekat terkait persoalan pajak
diantaranya :
1. Pajak dipungut berdasarkan kekuatan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya.
2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh
pemerintah.
3. Pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun oleh pemerintah daerah
Aspek Hukum Dalam Ekonomi
4. Pajak diperuntukkan bagin pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari
pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai investasi publik
5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan yang tidak budgeter yaitu mengatur.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pajak adalah peraturan yang melandasi hubungan
antara negara sebagai pemungut pajak dan warga negara sebagai pembayar pajak. Adapun subjek
pajak penghasilan (PPh) sebagaimana diatur dalam undang-undang Nomor & tahun 1983 Jo
Undang-undang Nomor 17 Tahun 200 Pasal 2 ayat (1) adalah :
1. orang pribadi,
2. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak,
3. badan (PT, CV, BUMN/D, Firma, Koperasi, Dana Pensiun, Yayasan dan bentuk badan
lainnya)
4. badan usaha tetap.
Sedangkan Subjek pajak dalam negeri adalah :
1. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia,
2. badan yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia
3. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.
Sedangkan subjek pajak luar negeri adalah :
1. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih
dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan dan
2. badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang
menjalankan bentuk usaha tetap di Indonesia.
Sedangkan bagi yang bertempat tinggal di luar negeri dapat menjadi subjek pajak apabila
menerima penghasilan dari Indonesia seperti :
1. dividen
2. bunga.
3. royalti
Aspek Hukum Dalam Ekonomi
4. sewa
5. penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
6. imbalan sehubungan dengan penggunaan jasa, pekerjaan dan kegiatan, hadiah dan
penghargaan, pensiunan dan pembayaran berkala lainnya.
Pajak ini dikenakan sebesar 20% dari jumlah bruto.
Sedangkan objek pajak penghasilan adalah sebagai berikut :
1. penghasilan dari pekerjaan (gaji, honorarium).
2. penghasilan dari kegiatan usaha (laba perseroan).
3. penghasilan dari modal (bunga, dividen, royalti).
4. penghasilan lain-lain ( hadiah undian).
5. dan keuntungan dari penjualan harta.
Sementara yang tidak termasuk objek pajak adalah :
1. bantuan atau sumbangan.
2. harta hibahan.
3. warisan.
4. Imbalan pekerjaan yang diterima dalam bentuk natura/kenikmatan.
5. Pembayaran perusahaan asuransi kepada pribadi
6. Dividen PT yang berasal dari cadangan laba
7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disajkan oleh
menteri keuangan.
8. penghasilan dari modal yang ditanamkan dana pensiun.
9. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer (CV) yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi.
10. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5 tahun
pertama sejak didirikan.
Aspek Hukum Dalam Ekonomi
11. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba
dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan usaha di
indonesia dengan syarat badan pasangan usaha tersebut merupakan perusahaan kecil dan
mengah atau sahamnya tidak diperdagngkan di bursa efek.
Sedangkan untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), subjek pajaknya dalah pengusaha kena pajak
yang dimulai sejak pengusaha mendapatkan ijin usahanya. Dikecualikan dari subjek pajak PPN
ini adalah pengusaha kecil dan menengah yang penyerahan barang kena pajak, nilai peredaran
brutonya tidak lebih sebesar RP 240 juta setahun atau jasa kena pajak dengan jumlah peredaran
bruto tidak lebih dari Rp 120 juta setahun.
Objek pajak PPN sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 18 tahun 2000 adalah
penyerahan barang kena pajak dalam daerah pabean yang dilakukan pengusaha dengan syarat:
a. Barang berwujud merupakan barang kena pajak,
b. barang yang tidak berwujud yang diserahkan merupakan barang kena pajak tidak
berwujud
c. penyerahannya dilakukan di wilayah kepabeanan,
d. penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha.
Impor barang kena pajak yang dilakukan oleh siapapun, penyerahan jasa kena pajak dalam
daerah pabean, pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari daerah pabean didalam
wilayah pabean, pemanfaatan jasa kena pajak dan ekspor barang kena pajak
Pengecualian PPN pun diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 144 tahun 2000, yakni :
1. barang hasil pertambangan yang diambil langsung dari sumbernya termasuk, minyak
tanah, gas bumi, panas bumi, pasir dan kerikil, batubara sebelum diproses menjadi briket,
biji besi, timah, emas, tembaga, nikel, perak dan bauksit.
2. Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibtuhkan rakyat banyak termasuk beras,
gabah, jagung, sagu, kedelai dan garam. Makanan dan minuman yang disajikan dihotel,
restoran, rumah makan dan warung sejenisnya. Uang, emas batangan dan surat-surat
berharga.
Aspek Hukum Dalam Ekonomi
Adapun Jasa yang tidak dikenakan PPN adalah :
1. Jasa dibidang pelayanan medis meliputi, jasa dokter umum, gigi, hewan, ahli kesehatan
(akupuntur, ahli gigi, ahli gizi dan fisoterapi), jasa kebidanan dan dukun bayi, jasa rumah
sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan dan sanotarium.
2. Kemudian jasa dibidang pelayanan sosial, bidang pengiriman surat dengan perangko,
perbankan, asuransi dan sewa guna usaha, keagamaan, pendidikan (pendidikan luar biasa,
pendidikan kedinasan dan pendidikan keagamaan), bidang kesenian, penyiaran yang
bukan bersifat iklan, bidang angkutan umum darat dan air, bidang tenaga kerja dan
bidang perhotelan.
Pembahasan selanjutnya adalah hutang pajak, yang dapat terjadi karena undang-undang dengan
syarat adanya rangkaian dari perbuatan, keadaan dan peristiwa yang dapat menimbulkan hutang
pajak. Hutang pajak memiliki daluwarsa selama 5 tahun. Dan apabila atas hutang pajak tersebut
ditemukan keberatan maka dapat diajukan keberatan, gugatan ke badan peradilan pajak melalui
sub direktorat keberatan, gugatan dan banding.
Sifat putusan dari badan peradilan pajak biasanya berupa :
1. Menolak
2. Mengabulkan sebahagian atau seluruhnya.
3. Menambah Pajak yang harus dibayar
4. Tidak dapat diterima
5. membetulkan kesalahan tulis dan atau kesalahan hitung
6. Membatalkan
Aspek Hukum Dalam Ekonomi
SIMPULAN
Hukum pajak adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerintah
untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui
kas negara.
Sedangkan ciri yang melekat terkait persoalan pajak diantaranya Pajak dipungut berdasarkan
kekuatan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya, Dalam pembayaran pajak tidak dapat
ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah, Pajak dipungut oleh negara baik
oleh pemerintah pusat maupun oleh pemerintah daerah, Pajak diperuntukkan bagin pengeluaranpengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan
untuk membiayai investasi publik, Pajak dapat pula mempunyai tujuan yang tidak budgeter yaitu
mengatur.
Adapun terkait dengan subjek dan objek pajak harus difahami betul oleh mahasiswa hingga pada
akhirnya mahasiswa paham akan kewajibannya terhadap negara dalam melakukan aktifitas bisnis
Aspek Hukum Dalam Ekonomi
Daftar Pustaka/Referensi
Muhammad Rusjidi, ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan, Indeks, Jakarta 2006.
Rohcmat Soemitro, Penghantar Singkat Hukum Pajak, Eresco, Bandung 1992.
R. Santoso Brotodiharjo, Penghantar Ilmu Hukum Pajak, Refika Aditama, Bandung 1998.
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000