download

Matakuliah
Tahun
: S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
: 2007
PENGARUH KELANGSINGAN KOLOM PADA
PERENCANAAN
Pertemuan 21
Learning Outcomes
Mahasiswa akan dapat menjelaskan pengaruh
kelangsingan kolom dalam perencanaan
Bina Nusantara
Outline Materi
•
•
•
•
•
Bina Nusantara
Jari-jari inersia
Tekuk akibat gaya tekan
Panjang tekuk
Faktor Pembebsaran Momen
Panjang efektif kolom
KOLOM LANGSING
(1) Kolom Pendek tidak mengalami tekuk
(2) Kolom Langsing mengalami tekuk
(3) Batas Kelangsingan 
k  lu

r
lu : panjang aktual kolom,
k : faktor panjang efektif kolom dengan
memperhitungkan pengaruh
perletakan pada suatu sistem struktur
r : jari-jari girasi penampang kolom
Bina Nusantara
JARI-JARI GIRASI
Untuk kolom persegi
r
I

A
1
12
bh 2
 0.288 h  0.30 h
bh
Untuk kolom lingkaran
r
Bina Nusantara
I

A
h (4)
 0.25 h
2
64 h
4
FAKTOR PANJANG KOLOM k
lu
lu
k lu
k  0,5
(a)
Bina Nusantara
k lu
k 1,0
(b)
k lu
k  1,0
(c)
k lu
k  2,0
(d)
FAKTOR PANJANG EFEKTIF k UNTUK KOLOM
DENGAN PENGAKU
Bina Nusantara
FAKTOR PANJANG EFEKTIF k UNTUK KOLOM
TANPA PENGAKU
Bina Nusantara
BATAS KELANGSINGAN
A. Rangka Dengan Pengaku Lateral
 M 1b
kl u
 34  12
r
 M 2b



Perbandingan M1b/M2b diambil positif
untuk kelengkungan tunggal (single
curvature)
dan
negatif
untuk
kelengkungan ganda (double curvature)
B. Rangka Tanpa Pengaku Lateral
klu
 22
r
Bina Nusantara
(1). Untuk
kolom Langsing
Momen
PENGARUH
KELANGSINGAN
rencana (Mc) harus lebih besar dari
momen pada kolom pendek
(2). Metode ini disebut dengan Metode
Pembesaran Momen
(3). Jika k  l  100 , kolom tersebut sangat
u
r
langsing sehingga pengaruh
perpindahan harus diperhitungkan,
Perlu dilakukan analisis orde kedua
(4). Kasus ini jarang terjadi pada beton,
karena kelangsingan kolom beton
umumnya < 50
Bina Nusantara
METODE PEMBESARAN MOMEN
Momen Rencana (Mc) dihitung sebagai
berikut
M c   b M 2 b  s M 2 s
dimana :
b = faktor pembesar untuk rangka yang
ditahan
terhadap
goyang-an
ke
samping,
untuk
meng-gambarkan
pengaruh keleng-kungan komponen
struktur
di
antara
ujung-ujung
komponen struktur tekan
s = faktor pembesar untuk rangka yang
tidak ditahan terhadap goyangan ke
samping,
untuk
menggambarkan
penyimpangan lateral akibat beban
lateral dan gravitasi.
Bina Nusantara
METODE PEMBESARAN MOMEN
M2b = momen terfaktor terbesar pada ujung
komponen tekan akibat dari beban
yang tidak
menyebabkan goyangan
besar, momen akibat dari gaya vertikal
atau gravitasi, dihitung dengan analisis
portal elastik
M2s = momen terfaktor terbesar yang terjadi
di manapun di sepanjang komponen
struktur tekan akibat beban yang
menyebabkan goyangan lateral besar,
dihitung dengan portal elastik.
Cm
b 
1
P
1 u
Pc
s 
Bina Nusantara
1
Pu

1
 Pc
1
METODE PEMBESARAN MOMEN
Pu dan Pc adalah penjumlahan dari semua
kolom dalam satu tingkat
 2 EI
Pc 
2
kl u 
M 1b
C m  0.6  0.4
 0.4
M 2b
M1b  M 2 b
Bina Nusantara
METODE PEMBESARAN MOMEN
M1b/M2b ditentukan sebagai berikut :
a. Bila eksentrisitas ujung yang didapat dari
perhitungan kurang dari (15+0.03h) mm,
momen
ujung
yang
didapat
dari
perhitungan boleh
digunakan untuk
menghi-tung M1b/M2b
b. Bila perhitungan menunjukkan bahwa pada
dasarnya tidak terdapat momen, rasio dari
M1b/M2b = 1.
Bina Nusantara
METODE PEMBESARAN MOMEN
Nilai EI ditentukan dengan mempertimbangkan efek retak dan rangkak untuk
pembebanan jangka panjang.
EI 
0.2E c I g  E s I se
1  d
Untuk kolom dengan rasio tulangan sedikit
(g  3%), dapat menggunakan rumus berikut
EI 
Bina Nusantara
0.2E c I g  E s I se
1  d