download

Mata kuliah : S0872 – Riset Operasi
Tahun
: 2010
MODEL ANTRIAN
Pertemuan 12
MATERI
– Elemen Dasar Model Antrian
– Model Keputusan Antrian
– Penerapan Dalam Teknik Sipil
Bina Nusantara University
3
ELEMEN DASAR MODEL ANTRIAN
Elemen dasar suatu antrian tergantung atas berbagai faktor berikut:

Distribusi kedatangan antrian

Distribusi waktu pelayanan

Design fasilitas pelayanan

Jenis dan prioritas pelayanan

Ukuran antrian

Tujuan antrian (calling source),dan

Kedisiplinan pengantri
Bina Nusantara University
4
MODEL KEPUTUSAN ANTRIAN
Model antrian digunakan untuk menentukan sistem antrian yang optimal pada
suatu jenis (disiplin) pelayanan antrian tertentu. Optimal dalam hal ini adalah
efisien dan adil.
Model keputusan antrian dapat berupa:
–
Model Biaya, dan
–
Model Tingkat Aspirasi
Pada model biaya, optimasi dapat dilakukan untuk mendapatkan:
–
Laju layanan optimum, atau
–
Jumlah server optimum
Bina Nusantara University
5
MODEL KEPUTUSAN ANTRIAN
MODEL BIAYA
Bila CE
= Biaya ekonomi
CP
= Biaya pelayanan
CM
= Biaya menunggu
Maka Total Biaya Ekonomi = Biaya Pelayanan + Biaya Menunggu, atau
CE
= CP + CM
Dengan NL = Jumlah pelanggan rata-rata dalam jalur antrian dan S jumlah server, maka untuk:
•
Antrian pada 1server 
CE = S.CP + NL.CM
•
Antrian pada s server 
CE = S.CP + S.NL.CM
Pembahasan selanjutnya dilakukan melalui contoh optimasi jumlah server dibawah ini.
Pada suatu jalan tol terdapat ramp dengan 6 gerbang. Tiap gerbang dilayani oleh seorang petugas
dengan upah Rp 10,000/jam. Waktu pelayanan tiap gerbang rata-rata adalah 9 detik/kendaraan. Pada
jam sibuk yang cukup sibuk terdapat 15 kendaraan per menit yang lewat. Biaya yang harus
ditanggung oleh setiap kendaraan akibat mengantri diperkirakan sebesar Rp 3,500.
Tentukan jumlah gerbang tol yang harus dibuka pada jam sibuk tersebut agar tercapai minimasi biaya
ekonomi (total biaya untuk upah petugas ditambah biaya kendaraan).
Bina Nusantara University
6
MODEL KEPUTUSAN ANTRIAN
Bila l < m
X = jumlah pelanggan dalam sistem pada waktu sembarang
l = jumlah pelanggan datang / satuan waktu
=
m = jumlah pelanggan terlayani / satuan waktu
=
x
f (x) = P(X=x) = r (1 - r)
900 /jam
900
400 /jam
400
CP =
cashier = 20
r = l/m
CM =
10000
3500
S = Jumlah cashier yang dibuka
S=
1
2
3
4
5
6
NS = r / (1 - r)
l =
900.00
450.00
300.00
225.00
180.00
150.00
2
NL = r / (1 - r)
m =
400
400
400
400
400
400
TS = 1 / (m - l )
r=
2.25
1.13
0.75
0.56
0.45
0.38
TL = l / (m ( m -l ))
NL =
-4.05
-10.13
2.25
0.72
0.37
0.23
CE = CP + CM
S . CP =
CE = S . CP + NL . CM
1 pintu
CE = S . CP + S . NL . CM
s pintu
S.NL.CM =
CE =
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
(14,175)
(70,875)
23,625
10,125
6,443
4,725
(4,175)
(50,875)
53,625
50,125
56,443
64,725
Maka optimasi biaya ekonomi tercapai bila jumlah pintu yang dibuka = 4
Bina Nusantara University
7
PENERAPAN DALAM TEKNIK SIPIL
– Penentuan jumlah pintu tol
– Sistem antrian lain
– Dsb.
Bina Nusantara University
8
SOAL LATIHAN
Dengan soal yang sama pada contoh diatas, tentukan jumlah pintu yang harus
dibuka jika:
1. Jumlah kendaraan yang datang sebanyak 40 smp/menit
2. Biaya upah petugas Rp 50000/jam dan biaya menunggu Rp10000/jam
3. Waktu pelayanan 5 detik.
Bina Nusantara University
9