download

Matakuliah
Tahun
: R0322/ Pengantar Real Estat
: 2006
Hubungan Pengembangan Real Estat
dengan Pengembangan Kota
Pertemuan 11
1
Dampak Pengembangan
Real Estate
• Bisnis real estate mempunyai
dampak terhadap industrialisasi
• Pembangunan real estate
menciptakan /menghimpun
capital dan aset nasional
• Bisnis properti membuat
rekayasa keuangan dan
pembengkakan dana sehingga
untuk masa yang akan datang
perlu menciptakan nilai tambah
dengan pola :
2
Latar Belakang
Pengembangan Kota
Di masa yang akan datang kota-kota besar
tidak sanggup lagi menerima arus urbanisasi,
untuk mengatasinya ada trend membangun kota-kota
sedang dan kecil dan regulasi (peraturan)
harus menetapkan langkah
untuk mengantisipasi ledakan arus urbanisasi.
3
Tujuan Pengembangan Kota
Tujuan utama dari Pengembangan Perkotaan adalah :
memanfaatkan proses perkembangan kota yang terjadi
untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan
nasional dan daerah, yang mencakup :
Tercapainya pengembangan tata ruang yang seimbang.
Dalam kaitan ini prioritas diberikan untuk memperkuat
sistem perkotaan nasional yang mendukung
pengembangan wilayah di luar Jawa, wilayah terbelakang
dan daerah perbatasan.
Tercapainya integrasi nasional
4
Dampak Pengembangan Kota
• Pengaruh Terhadap Kondisi Kota :
• Munculnya perumahan disekitar pinggiran kota akan
menambah beban bagi kota terdekat, kecuali
perumahan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri, dalam hal ini sering disebut perumahan dengan
konsep ‘ kota mandiri ‘. Namun pada kenyataanya tak
satupun perumahan dengan konsep kota mandiri
tersebut dapat memenuhi kebutuhan para penghuninya,
salah satu yang sangat menyolok adalah pengadaan
akan lapangan kerja
5
Dampak Pengembangan Kota
• Pengaruh Terhadap Kehidupan Sosial Kota
Keberadaan perumahan di pinggiran kota juga
mempengaruhi kehidupan sosial kota. Heterogennya
para penghuni dari suatu perumahan ( baik dari segi
suku, strata sosial, agama , dll ) akan sangat
berpengaruh. Satu kasus yang cukup menarik diamati
adalah munculnya rumah-rumah mewah dari
kalangan atas dengan gaya arsitektur modern yang
tadinya kota tersebut dihuni oleh penduduk asli
dengan bangunan tradisional.
6
Kasus : Jakarta
Real Estat Pertama : Kawasan Menteng
WILAYAH yang kini menjadi Jakarta Pusat sekarang ini
merupakan bagian utama dari pengembangan Batavia
abad 19, ketika mulai pindah ke wilayah Weltevreden
(kawasan Gambir saat ini).
kawasan Menteng yang merupakan kota taman dan
mulai sepenuhnya mengadopsi mobil dalam tata kota
modern, suatu real estate komersial yang pertama
menandai liberalisasi ekonomi dan otonomi
pemerintahan kota
7
Kasus : Jakarta
Real Estat kedua : Kebayoran Baru
Kebayoran Baru memiliki konsistensi hierarki jalan dan
peruntukan lahan yang jelas, mulai dari Blok A hingga
Blok S.
Sebagai kota taman, Kebayoran Baru dirancang
didominasi ruang terbuka hijau (RTH) lebih dari 30
persen dari total luas kota Kebayoran Baru 720 hektar.
Suatu hal yang kini sulit diwujudkan oleh Kota Jakarta
sekarang maupun dalam perencanaan kota di Indonesia.
8