Matakuliah Tahun : I0272 - STATISTIK PROBABILITAS : 2009 PELUANG (PROBABILITAS) Pertemuan 3 Materi Peluang Kejadian dan Kaidah-kaidah peluang Perhitungan Titik-Titik Contoh Peluang Bersyarat, Kejadian Bebas Dalil peluang total, dan Kaidah Bayes Bina Nusantara University 3 Peluang Kejadian • Probabilitas (peluang) adalah pernyataan numerik tentang kemungkinan dari suatu kejadian yg dpt terjadi (ukuran terhadap kepastian dan ketidakpastian) • Nilai probabilitas selalu lebih besar atau samadengan nol dan kurang atau sama dengan satu (0 ≤ p ≤ 1) – Probabilitas sama 0 maka kejadian itu mustahil terjadi. – Probabilitas sama 1 maka kejadian itu pasti terjadi. – Probabilitas mendekati 0 maka kejadian itu jarang terjadi, sedangkan bila mendekati 1 maka kejadian itu sering terjadi. • Teori peluang dapat memberikan landasan yg kuat tentang bgm menelaah ketidakpastian secara logis dan rasional thd masalah-masalah yg dihadapi oleh para pengambil kebijakan. Bina Nusantara University 4 • Percobaan adalah situasi atau keadaan melakukan perlakukan (treatment) yg berulang-ulang pada kondisi tertentu. • Ruang contoh (sample space) adalah himpunan dari semua kemungkinan yg dpt terjadi dlm suatu percobaan. Biasanya dilambangkan S. Misal percobaan melempar satu koin uang (H dan T) sebanyak dua kali, maka ruang contohnya adalah: S = {HH, HT, TH, TT}. Ada dua: – Ruang contoh diskret: unsur-unsurnya terpisah, dpt dibilang. – Ruang contoh kontinu: unsur-unsurnya bersambung (tdk terpisah) seperti titik-titik pada sepotong garis. Jika ruang contoh tdk mempunyai unsur dinamakan ruang contoh kosong atau { } atau ø. Bina Nusantara University 5 • Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang contoh yg mempunyai ciri tertentu. Misal kejadian minimal satu H muncul jika sebuah uang logam dilemparkan sebanyak dua kali berturut-turut. Kejadian A = {HH, HT, TH}. Ada 2 kejadian: – Kejadian sederhana, jika hanya mempunyai satu ciri (karakter). Misal terpilihnya kartu berbwarna hitam dari kartu bridge. – Kejadian majemuk, jika mempunyai sekurang-kurangnya dua ciri (karakter. Misal terpilihnya kartu As yg berwarna merah. • Irisan (intersection) dari kejadian A dan B. Notasi A Event A Event B Sample Space S Intersection Bina Nusantara University 6 • Gabungan (union) dua kejadian A dan B. Notasi A B Event A Event B • Kejadian terpisah adalah A =ø • Komplemen kejadian. Event A Bina Nusantara University Ac 7 Perhitungan Titik-Titik Contoh • Titik contoh (sampel point) adalah unsur-unsur dari ruang contoh. Misalnya: HH, HT, TH, dan TT merupakan titik contoh pada pelemparan uang logam (permukaan H dan T) sebanyak dua kali. • P(kejadian) = banyaknya unsur kejadian:banyaknya titik contoh • Permutasi adalah banyaknya urutan yg dapat dibentuk dari sekumpulan unsur-unsur atau sekelompok obyek. Banyaknya permutasi dari n unsur berbeda jika masingmasing permutasi terdiri dari r unsur adalah: n n! P = r! = r (n r )! n r Bina Nusantara University 8 • Contoh: dari 20 org dipilih 3 org secara acak untuk menentukan ketua, sekretaris dan bendahara. Berapa banyak susunan pengurus yg dapat dibentuk ? Jawab: n=20, r=3 20! =18x19x20 = 6.840 (20 3)! • Kombinasi adalah banyaknya susunan (tanpa memperhatikan urutan) yg mungkin dapat dibentuk dari n unsur jika masing-masing susunan terdiri dari r unsur: N N! C = = n n!( N n)! n r Bina Nusantara University 9 • Contoh: 6 orang pengurus RT akan dipilih 4 org sbg panitia di RW, berapa kombinasi yang bisa dibentuk? Jawab: n=6 dan r=4 6! = 15 4!(6 4)! • Perhitungan peluang ada didekati dengan dua cara: – Pendekatan obyektif: (1) didasarkan pada teori atau pengetahuan, misalnya munculnya tiap mata dadu=1/6, kartu bridge 1/52; (2) didasarkan pada percobaan (frekuensi relatif) yaitu hasil percobaan masa lalu. – Pendekatan subyektif: ditentukan oleh seorang ahli atas dasar pengetahuan, pengalaman, intuisi. Pendekatan ini dilakukan jika pendekatan obyekif tidak dapat dilakukan. Bina Nusantara University 10 Peluang Bersyarat, Kejadian Bebas • Peluang bersyarat adalah peluang terjadinya kejadian A bila diketahui bahwa suatu kejadian lain B telah terjadi, dilambangkan P(A|B) “peluang terjadinya A bila B telah terjadi”. P( A B) P ( A| B ) = P( B) Jika P(A) > 0 •Contoh: Peluang suatu penerbangan reguler berangkat tepat pada waktunya adalah P(D)=0,83, peluang penerbangan itu mendarat tepat pada waktunya adalah P(A)=0,92, dan peluang penerbangan itu berangkat dan mendarat tepat pada waktunya adalah P(D ∩ A)=0,78 Hitunglah peluang bahwa suatu pesawat pada penerbangan itu mendarat pada waktunya bila diketahui bahwa pesawat itu berangkat pada waktunya? Bina Nusantara University 11 • Jawab: P(A|D) = P(D∩A)/ P(D) = 0,78/0,83 = 0,94 • Kejadian Bebas. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas bila P(B|A) = P(B) atau P(A|B)= P(A). • Kaidah penggandaan adalah menggandakan kedua sisi rumus peluang bersyarat, sehingga diperoleh: P(A ∩ B)= P(B) P(A|B), dimana A dan B terjadi sekaligus. • Misal sebuah kotak berisi 20 USB 5 diantaranya rusak. Bila 2 USB diambil secara acak dan tanpa pemulihan, berapa peluang USB yg terambil tsb keduanya rusak. Jawab: P(A ∩ B)= (1/4)(4/19)= 1/19. • Kaidah penggandaan khusus, bila A dan B bebas, maka P(A ∩ B)= P(A) P(B)., Bina Nusantara University 12 Dalil Peluang Total, dan Kaidah Bayes •Dalil peluang total. Bila kejadian-kejadian B1, B2,…, Bk merupakan sekatan (partisi) dari ruang contoh S, maka untuk sembarang kejadian A yang merupakan himpunan bagian dari S berlaku: P(A) = P(B1)P(A|B1)+ P(B2)P(A|B2)+ … + P(Bk)P(A|Bk) •Kaidah Bayes. Jika kejadian-kejadian B1, B2,…, Bk merupakan sekatan dari ruang contoh S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk i=1,2 …, k, maka untuk sembarang kejadian A yang bersifat P(A) ≠ 0, P( B | A) = i Bina Nusantara University P( B ) P( A | B ) P( B )P( A | B ) P( B )P( A | B ) ... P( B )P( A | B ) i 1 1 2 i 2 k k 13 • Contoh: Sebuah perusahaan mempunyai 3 pabrik (A, B, dan C). Dari keseluruhan produknya diketahui bahwa 50% dihasilkan pabrik A, dan sisanya 30% pabrik B dan 20% pabrik C. Pengalaman yg lalu menunjukkan bahwa terdapat produk rusak dari masing-masing pabrik, tercatat 3% rusak di pabrik A, 4% di pabrik B, dan 5% di pabrik C. Bila dipilih secara acak dari produk perusahaan tsb, berapa peluang bahwa yg terpilih adalah produk rusak? Jika diketahui yg terpilih produk rusak, berapa peluang bahwa produk tsb diproduksi oleh pabrik B? • Jawab: R = produk rusak; P(A) pabrik A, P(B), dan P(C)= pabrik C. P(R) = (0,5)(0,03) + (0,3)(0,04) + (0,2)(0,05) = 0,037 • P(B|R) = (0,3)(0,04)/(0,037) = 0,3243 Bina Nusantara University 14
© Copyright 2024 Paperzz