download

Matakuliah
Tahun
: PBB, BPHTB, BEA METERAI DAN PAJAKPAJAK DAERAH
: 2009
BEA METERAI
Pertemuan 9
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, mahasiswa diharapkan akan
mampu menguraikan saat dan pihak yang terutang BM,
Cara pelunasan BM, Pemeteraian kemudian dan denda
administrasi dan kewajiban pemenuhan BM.
C2
Bina Nusantara University
3
Outline Materi
•Saat dan pihak yang terutang Bea Meterai
•Cara Pelunasan Bea Meterai
•Pemeteraian Kemudian
•Denda Administrasi dan Kewajiban Pemenuhan
BM
Bina Nusantara University
4
SAAT DAN PIHAK YANG TERUTANG BEA METERAI
Pasal 5 dan 6 UU No. 13 Tahun 1985
1. Saat terutang :
 Dokumen yang dibuat oleh satu pihak, pada saat
dokumen diserahkan
 Dokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak, pada
saat selesainya dokumen dibuat.
 Dokumen yang dibuat di luar negeri, pada saat
digunakan di Indonesia.
2. Pihak yang terutang :
 Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerima atau
pihak yang mendapat manfaat dari dokumen, kecuali
pihak-pihak yang bersangkutan menentukan lain
Bina Nusantara University
5
CARA PELUNASAN BEA METERAI
Pasal 7 ayat (2) UU No. 13 Tahun 19985
Dengan Benda Meterai
 BIASA
Meterai Tempel
Kertas Meterai oleh Wajib BEA
 PEMETERAIAN BIASA
Dgn cara lain
Ditetapkan MENKEU
 ALAT LAIN (SE-11/PJ.3/1986)
Pencetakan Tanda Lunas
Bea Meterai oleh PERUM PERURI
 MESIN TERAAN METERAI
(KMK No. 104/KMK.04/1986)
Sebelum diterbitkan izin penggunaan mesin teraan
Atau pencetakan TANDA LUNAS BEA METERAI,
BEA METERAI Harus disetor dimuka dgn menggunakan
SSP
Bina Nusantara University
6
CARA PELUNASAN BEA METERAI DENGAN METERAI TEMPEL
Pasal 7 ayat (3) s/d (6) UU No. 13 Tahun 19985
 METERAI TEMPEL direkatkan seluruhnya dng utuh dan
tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan BEA METERAI.
METERAI TEMPEL direkatkan di tempat dimana tanda tangan
akan dibubuhkan.
Pembubuhan tanda tangan disertai dgn pencantuman tanggal,
bulan, dan tahun dilakukan dgn tinta atau yang sejenis dgn
itu, sehingga sebagian tanda tangan ada di atas kertas dan
sebagian lagi di atas METERAI TEMPEL.
Jika digunakan lebih dari satu METERAI TEMPEL ,
tanda tangan harus dibubuhkan sebagian di atas semua
METERAI TEMPEL dan sebagian di atas kertas.
Bina Nusantara University
7
CARA PELUNASAN METERAI
DENGAN KERTAS METERAI
Pasal 7 UU No. 13 Tahun 1985
Kertas meterai yg sudah digunakan tidak boleh
Digunakan lagi (ayat 7)
Jika isi dokumen yang dikenakan BEA METERAI terlalu
Panjang untuk dimuat seluruhnya di atas KERTAS
METERAI yang digunakan (ayat 8),
MAKA:
Untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat digunakan
Kertas tidak bermeterai.
Bina Nusantara University
Bila ketentuan penggunaan dan cara pelunasan
BEA METERAI tidak dipenuhi, dokumen yang
Bersangkutan dianggap TIDAK BERMETERAI
(ayat 9)
8
CARA PELUNASAN BEA METERAI
DENGAN MESIN TERAAN METERAI
SE-11/PJ.3/1986
1.
2.
3.
4.
Pengusaha harus mengajukan permohonan tertulis kepada
kepala KPP, untuk memperoleh izin menggunakan MESIN
TERAAN
MESIN TERAAN yang digunakan adalah MESIN TERAAN yang
tidak dapat melampui jumlah angka pembilang sesuai dengan
jumlah penyetoran BEA METERAI.
Perusahaan harus menyetor dimuka BEA METERAI sebesar Rp.
5.000.000,- sebelum dikeluarkan izin penggunaan MESIN
TERAAN METERAI.
Sebelum MESIN TERAAN digunakan dilakukan pemasangan
segel.
Bina Nusantara University
9
9
PEMETERAIAN KEMUDIAN
Pasal 10 UU No. 13 Tahun 1985
Dilakukan Terhadap :
Dokumen yang akan digunakan sebagai alat
pembuktian di muka PENGADILAN.
Dokumen yang BEA METERAINYA tidak atau
kurang dilunasi ditambah denda.
Dokumen yang dibuat di LUAR NEGERI dan
digunakan di INDONESIA
Bina Nusantara University
10
DENDA ADMINISTRASI DAN KEWAJIBAN PEMENUHAN
BEA METERAI
 Dokumen yang terutang Bea Meterai tetapi Bea
Meterainya tidak atau kurang dilunasi sebagaimana
mestinya dikenakan denda sebesar 200% dari Bea
Meterai yang tidak atau kurang dibayar.
 Pelunasan Bea Meterai yang terutang berikut dendanya
dengan cara pemeteraian kemudian.
Bina Nusantara University
11