Mata kuliah : S0872 – Riset Operasi Tahun : 2010 TEORI KEPUTUSAN Pertemuan 9 MATERI – Keputusan Dengan Resiko – Pohon Keputusan – Keputusan Dengan Ketidakpastian – Penerapan Dalam Teknik Sipil Bina Nusantara University 3 KEPUTUSAN DENGAN RESIKO Keputusan dengan resiko menurut kriteria nilai harapan untung/rugi diberikan melalui contoh pembahasan berikut. Tinjau pemilihan strategi pemeliharaan mesin • Jumlah mesin n = 50 • Satu mesin pasti rusak pada perioda t. • Pada akhir perioda T seluruh mesin harus diservice • Cari T optimum agar biaya total minimum Bila diketahui: pt = kemungkinan suatu mesin rusak pada perioda t nt = Variabel acak menyatakan jumlah mesin rusak pada perioda yang sama c1 = biaya perbaikan mesin rusak = 100 T 1 c2 = biaya pemeliharaan tiap mesin = 10 EC(T) = biaya yang diharapkan tiap perioda Maka perhitungan EC(T) dilakukan melalui melalui hubungan Bina Nusantara University EC (T ) n(c1 pt c 2 ) t 1 T 4 KEPUTUSAN DENGAN RESIKO Minimasi EC(T) dilakukan dengan kriteria untuk T terpilih atau (T*), maka: EC(T*-1) ≥ EC (T*) , dan EC(T*+1) ≥ EC(T*) T 1 T pt p 1 0.05 0 500 2 0.07 0.05 375 3 0.10 0.12 366.7 4 0.13 0.22 400 5 0.18 0.35 450 t 1 t EC(T) Dipilih nilai minimum yaitu EC(T) = 366.7 pada saat T* = 3 Bina Nusantara University 5 POHON KEPUTUSAN Pohon Keputusan Deterministik Tahap Ganda ti m La es ba in 4, sek 00 a 0 ra n Th pertama Bina Nusantara University 10,000 g Laba 6,000 in es im 0 nt 00 ga 5 , k a da ab Ti L Contoh pada gambar disamping menunjukkan pohon keputusan untuk optimasi dimana tiap keputusan telah mempunyai nilai (deterministik) dan keputusan saat sekarang menentukan keadaan untuk keputusan yang akan datang. Total G an Pohon keputusan merupakan metoda grafis untuk menyatakan problem keputusan. Ganti mesin Laba 4,000 9,000 Tidak ganti mesin Laba 3,000 8,000 Th kedua dan seterusnya 6 KEPUTUSAN DENGAN KETIDAKPASTIAN Keputusan dengan ketidakpastian diberikan melalui contoh pembahasan berikut. Suatu kawasan wisata ingin menentukan jumlah fasilitas (supply) pada suatu musim liburan.Jmlah pengunjung tidak diketahui tetapi diharapkan sebesar salah satu kategori yaitu 200, 250, 300, atau 400 pengunjung. Disiapkan 4 tingkat sediaan dimana tingkat i diharapkan ideal (ai) sesuai tabel berikut ini. Karena tingkat kategori pengunjung dianggap sama, maka kemungkinan yang terkait adalah ¼ sehingga biaya kegiatan yang berbeda untuk supply adalah: Kategori pengunjung E (a1) = ¼ .5 + ¼ . 10 + ¼ . 18 + ¼ . 25 = 14.5 E (a2) = ¼ .8 + ¼ . 7 + ¼ . 8 + ¼ . 23 = 11.5 E (a3) = ¼ .21 + ¼ . 18 + ¼ . 12 + ¼ . 21 = 18 Supply θ1 Θ2 Θ3 Θ4 a1 5 10 18 25 a2 8 7 8 23 a3 21 18 12 21 a4 30 22 19 15 E (a4) = ¼ .30 + ¼ . 22 + ¼ . 19 + ¼ . 15 = 21.5 Dipilih nilai terkecil, yaitu E(a2) = 11.5 sebagai tingkat investasi terbaik. Bina Nusantara University 7 PENERAPAN DALAM TEKNIK SIPIL – Kajian keputusan investasi prasarana – Kajian tahapan kapasitas dan tahapan pembangunan konstruksi – Dsb. Bina Nusantara University 8 SOAL LATIHAN Hitung T optimum pada contoh pembahasan keputusan dengan resiko bila diketahui: 1. Jumlah mesin = 30, biaya c1 = 15, biaya c2 = 200. 2. Jumlah mesin = 60, biaya c1 = 150, biaya c2 = 1000. 3. Jumlah mesin = 10, biaya c1 = 500000, biaya c2 = 2000000. Bina Nusantara University 9
© Copyright 2024 Paperzz