Matakuliah Tahun : I0184 – Teori Statistika II : 2009 PENDUGAAN TITIK Pertemuan 4 Outline Materi : • Konsep dasar pendugaan titik Bina Nusantara University 2 Materi Pokok 04-05 PENDUGAAN TITIK 1. Konsep Dasar pendugaan titik Tujuan pendugaan titik adalah menghitung berdasarkan contoh (sample). Satu nilai tunggal yang merupakan penerka terbaik dari nilai sesungguhnya parameter yang sedang diselidiki. Parameter yang sering menarik untuk diselidiki adalah: – Nilai tengah populasi tunggal , ~, μ – Median populasi – Proporsi populasi tunggal p, – Ragam (varians) 2 atau simpangan baku populasi , – Beda dua nilai tengah populasi berbeda 1 - 2, – Beda dua proporsi p1-p2 dari dua populasi berbeda. Notasi sering digunakan untuk melambangkan parameter secara umum, sehingga mungkin mewakili atau atau p1 – p2 dst. Bina Nusantara University 3 Definisi 4.1 Suatu penduga titik terhadap parameter merupakan nilai tunggal, yang dihitung dari contoh (sample), yang digunakan sebagai terkaan nilai yang sesungguhnya. Parameter dan Pendugaannya ~ 1. Parameter = , penduga μ =x = , nilai tengah contoh. ~ μ =x = , median contoh. 2. Parameter μ = , penduga 3. Parameter p, pendugap= = x/n , proporsi sukses dalam contoh (sample). 2= 4. Parameter = 2, penduga = S2, ragam (varians) contoh σ (sample); parameter σ , penduga = S, simpangan baku contoh. μ1 - μ2 X - Y , 5. Parameter = 1 - 2, penduga = beda antara p1 - pdua - Y/n,acak bebas X1, …, dua nilai tengah contoh dari contoh 2 X/m Xn dan Y1, …, Yn. 6. Parameter = p1 – p2, penduga = beda 4 antara proporsi sukses, dengan X dan Y adalah banyaknya Bina Nusantara University Contoh 4.1. Ambil contoh acak X1, X2, …, X10 yang melambangkan jangka hidup dan diasumsikan contoh acak berasal dari populasi yang menyebar secara normal dengan parameter dan . Bila hasil pengamatan jangka hidup seperti berikut: X1 26, 3 X 2 35, 1 X 3 23, 0 X 4 28, 4 X 5 31, 6 X 6 30, 9 X 7 25, 2 X8 28, 0 X 9 27, 3 X10 29, 2 Perhatikan penduga-penduga berikut sebagai hasil pendugaan terhadap : ~ x x x a) Penduga ~ = Xi/10 = 28,50. x= , dugaan b) Penduga = , dugaan = (28,0 + 28,4)/2 = 28,20 Bina Nusantara University 5 c) Penduga = [min (Xi) + max (Xi)]/2 = rataan dari dua jangka hidup ekstrim, dugaan [min (Xi) + max (Xi)]/2 = (23,0 + X 35,1)/2 = 29,05 tr 10 , d) Penduga nilai tengah hasil pangkasan 10% (10 persen dari masing-masing nilai terbesar dan terkecil dikeluarkan, kemudian baru dicari nilai tengahnya). 25,2 26,3 27,3 28,0 28,4 29,2 30,9 31,0 X tr 10 8 28,36 Mana hasil pendugaan yang paling dekat dengan nilai sesungguhnya? Bina Nusantara University 6 Contoh 4.2 Suatu perusahaan produsen ingin mengembangkan tipe bumper baru yang lebih tahan terhadap kerusakan karena benturan. Perusahaan mencoba tingkat ketahanan bumper tersebut dengan membenturkan sebanyak 25 kali. Bila X = banyaknya benturan yang tidak menimbulkan goresan. Hasil pengamatan x = 15 X X maka 15 penduga p , dugaannya 0,60 n n 20 Contoh 4.3 Suatu perusahaan cat sedang memperhatikan tentang variabilitas waktu pengeringan cat yang dihasilkannya. Ambil X sebagai waktu pengeringan contoh cat yang dicobakan pada papan percobaan dan 2 = var(X) = varians populasi untuk semua waktu pengeringan. Jika7 ada n papan percobaan dengan waktu pengeringan X1, Bina Nusantara University 2 2 2 x x x x n i i i 2 2 σ̂ S n 1 n 1 Misalkan data itu n = 10, dan kita gunakan 1, maka: σ2 S 2 Xi 2 - X i 2 n 9 26,32 29,2 2 - 285 2 10 9 11,90 Penduga σ adalah σ S 11,90 3,45 Suatu alternatif penduga varians adalah mengganti n – 1 2 dengan n sehingga: X i - X σ2 8 n Bina Nusantara University 2 σ 2 X i X i 2 n n n X i X i 2 2 n2 Hasil dugaannya 2 107, 10 σ 10,71 10 Bina Nusantara University 9 3. Prinsip Pemilihan Penduga. Pilih penduga yang tidak bias bila akan memilih beberapa penduga terhadap parameter = Bila proporsi contoh X/n digunakan sebagai penduga p dimana X adalah banyaknya contoh terpilih yang sukses, mempunyai sebaran binomial dengan parameter n dan p, 1 maka: x 1 E (pˆ ) E E (x) (np) p n n n Bila X adalah contoh acak yang menyebar p̂ x n secara binomial dengan parameter n dan p, maka proporsi contoh merupakan penduga tidak bias terhadap p. Bila X1, X2, …, Xn merupakan contoh acak dari sebaran X i - tengah X 2 dengan nilai dan ragam (varians) 2 maka penduga 2 2 σˆ S merupakan penduga tidak bias10 n -1 terhadap 2. Bina Nusantara University Bila X1, X2, …, Xn merupakan contoh acak dari suatu sebaran dengan xnilai tengah maka merupakan penduga tidak bias terhadap . Bila~ x sebarannyax kontinu tr dan simetri maka = median dan nilai tengah pangkasan merupakan penduga tidak bias terhadap . Bina Nusantara University 11
© Copyright 2024 Paperzz