download

4. Uji Hipotesis Tentang Proporsi
a. Uji satu proporsi untuk n besar
Bila n besar dan p0 yang
dihipotesiskan tidak terlalu dekat
kepada nol atau satu maka
sebaran binom dapat didekati
dengan sebaran normal dengan
 = n p0 dan 2 = n p0 (1-p0)
sehingga
Z
x  n p0
n p0 (1  p0 )
Langkah penguji
 H 0 : p = p0
 H 1 : p  p0
 Taraf uji = 
 Wilayah kritik = Z < - Z ½  atau
Z>Z½
 Statistik uji
x  n p0
Z
n p0 (1  p0 )
 Keputusan tolak H0 bila statistik
uji jatuh di wilayah kritik.
b. Uji beda proporsi untuk sample
besar
 H0 : p1 = p2
 H1 : p1  p2
 Taraf uji = 
 Wilayah kritik = Z < - Z ½  atau
Z>Z½
 Statistik uji =
Z
pˆ 1  pˆ 2


ˆp qˆ  1  1 
n n 
2 
 1
x1
x2
x1  x 2
p̂1  ; p̂ 2 
; p̂ 
; q̂  1  p̂
n1
n2
n1  n 2
 Keputusan tolak H0 bila statistik
uji jatuh di wilayah kritik.
Bila d0  0 sehingga H0 yang di uji
p1 - p2 = d0  0 maka prosedur
pengujinya menjadi
 H0 : p1 – p2 = d0
 H1 : p1 – p2  d0 ; H1 : p1 – p2 < d0 ; H1 : P1 – P2 > d0
 Taraf uji = 
 Wilayah kritik
Z < - Z1/2  atau Z < - Z1/2  jika H1 : p1 – p2  d0
Z < - Z jika H1 : p1 – p2 < d0
Z < - Z jika H1 : p1 – p2 > d0
(p̂1  p̂ 2 )  d 0
 Statistik uji Z 
p̂1q̂1 p̂ 2q̂ 2

n1
n2
x1
x2
x1
x2
p̂1  ; p̂ 2  ; q̂1  ; q̂ 2 
n1
n2
n1
n2
 Keputusan tolak H0 bila statistik
uji jatuh di wilayah kritik
5. Uji Hipotesis Tentang Ragam
(Varians)
a. Uji
Hipotesis
populasi normal
 H0 : 2  02
varians
dari
2
2
2
2
H
:



;



;



 1 2
0
0
2
0
 Taraf uji = 
 Wilayah kritik =
 2  12  bila H1 :  2  02
 2   2 bila H1 :  2   02
2  2
1
1 
2
atau  2   21 bila H1 :  2  02
2

 Statistik uji
2
(
n

1
)
S
2 
dengan
2
0


n  X    Xi 
 i 1 
S2  i 1
n (n  1)
n
n
2
i
2
 Keputusan tolak H0 bila statistik
uji jatuh di wilayah kritik
 Untuk contoh (sampel) besar
untuk H0 : 2 = 02 maka dapat
didekati dengan sebaran normal
sehingga statistik uji
S   02
; S = Simpangan
Z
 0 / 2n
baku contoh
(sampel)
b. Uji Hipotesis kesamaan dua
varians dari dua populai normal
 H0 : 12  22
2
2
2
2
2
2
 H1 : 1  2 ; 1  2 ; 1  2
 Taraf uji = 
 Wilayah kritik :
F  f1  (1,  2 ) bila H1 : 12  22
F  f (1,  2 ) bila H1 : 12  22
Ff
1
1 
2
(1 ,  2 ) atau F  f 1 (1 ,  2 ) bila H1 : 12   22
2
α
S12
 Statistik uji F  2
S2
 Keputusan tolak H0 bila statistik
uji jatuh dari wilayah kritik.
 Untuk ukuran contoh n1, n2
besar, statistik uji
S1  S2
;
Z
1
1
Sp

2n1 2n 2
S1 = Simpangan baku contoh
dari populasi 1
S2 = Simpangan baku contoh
dari populasi 2
(n1  1) S12  (n 2  1) S22
Sp 
n1  n 2  2
6. Uji Kebaikan Suai
Suatu uji kebaikan sesuai frekuensi
amatan dan harapan didasarkan
pada besaran
2
(
O

e
)
i
,
2   i
ei
i 1
k
Dengan 2 merupakan nilai peubah
acak yang sebaran sampelnya
mendekati sebaran khi-kuadrat
dengan derajat bebas  = k – 1.
Oi = frekuensi amatan,
e i = frekuensi harapan
Bila ada parameter yang diduga
maka  = k - 1 - jumlah parameter
yang diduga. Uji Kebaikan – Suai
dapat digunakan menguji kenormalan data. Pada uji ini data
ditata dalam kelas frekuensi dan
dihitung frekuensi amatan dan
frekuensi harapannya.
 H0 : peubah acak x menyebar
secara normal
 H1 : peubah acak x tidak
menyebar secara normal
 Taraf uji = 
2
2



 Wilayah kritik :
 (   k 1)
 Statistik uji :
2
(
O

e
)
2
  i i
ei
i 1
 Keputusan tolak H0 jika statistik uji
jatuh di wilayah kritik.
k
Uji kenormalan yang lebih kuasa
dari uji khi-kuadrat adalah uji Geary
dengan statistik uji
Z
u 1
dan wilayah kritik
0,2661 / n
Z  Zα atau Z  Zα dimana
2
u
2
 / 2  Xi - X /n
 X  X / n
2

1,2533 Xi  X /n
i
 X  X /n
2
i
7. Uji Kebebasan
Suatu tabel kontingensi b x  dengan
pengamatan Oij.
 H0 : pij = pi . p.j, Ki = 1, 2, …, b;
j = 1, 2, …, atau peubah pada
baris bebas terhadap peubah
pada kolom
Oi
O. j
pi  ; p. j 
n
n
Oi .O j
êij  n p̂i .p. j 
n

b
 p .  1;  p.
i 1
i
j 1
j
1
I0262 – Statistik Probabilitas
09 / 10 - 10
 Statistik uji
b

 2  
O
i 1 j1
ij  ê ij 
2
êij
2
2



 Keputusan tolak H0 bila
( b 1)(  1) (  )
dimana  = taraf uji.