download

Matakuliah
Tahun
: S0502 - Perancangan Struktur Beton Lanjut
: 2009
Deformasi Pada Struktur Beton Prategang
Pertemuan 10
Learning Outcomes
(Pertemuan 10)
Mahasiswa dapat menjelaskan dan menghasilkan
definisi deformasi dan analisa perhitungan
lendutan pada struktur beton prategang
Bina Nusantara
Outline Materi
• Deformasi dan Perilaku Struktur Beton Prategang
• Faktor Yang Mempengaruhi Deformasi Pada Struktur
Beton Prategang
• Metoda Modern Untuk Menghitung Deformasi Struktur
• Lawan Lendut Awal
• Lendutan Jangka Pendek
• Lendutan Jangka Panjang
Bina Nusantara
Deformasi dan Perilaku Struktur Beton Prategang
Pada umumnya terdapat 3 hal penting yang menjadi perhatian seorang perencana
struktur didalam merencanakan struktur beton prategang khususnya pada sudut
pandang masa layan (serviceability) selain hal-hal tahanan ultimit, yaitu:
1. Lendutan (vertical deflection at mid-span)
2. End-rotations
3. Axial shortening
Dalam materi bahasan ini hanya akan membahas lendutan pada struktur beton
prategang
Prilaku balok beton prategang pada umumnya dapat melendut kearah atas / lawan
lendut (camber) dalam tahap sesaat pemberian gaya prategang atau dapat pula
melendut kearah bawah (deflection) selama masa layan (setelah seluruh beban kerja
bekerja).
Bina Nusantara
Deformasi dan Perilaku Struktur Beton Prategang
Bina Nusantara
Faktor-faktor yang mempengaruhi lendutan
1. Moduli elastisitas beton pada tahap awal (Eci) dan
masa layan (Ec)
2. Momen inersia penampang beton (Ic)
3. Regangan dan kelengkungan beton pada tahap awal
(Xi dan εco)
4. Faktor koefisien pengali untuk memperhitungkan
pengaruh jangka panjang (long-term effect)
5. Intensitas gaya prategang dan beban-beban
Bina Nusantara
Metoda Perhitungan Lendutan
1. Metoda konvensional
2. Metoda faktor pengali (multiplier method)
Bina Nusantara
Metoda Konvensional
Lendutan (camber) akibat gaya prategang pada saat peralihan
Psi = gaya prategang awal pada saat transfer (initial prestressed)
ec = eksentrisitas kabel prategang terhadap titik berat balok
L = panjang bentang struktur balok
Eci = moduli elastisitas beton pada tahap awal
I = momen inersia penampang balok
Bina Nusantara
Metoda Konvensional
Lendutan akibat berat sendiri balok
wg = berat terbagi rata balok
L = panjang bentang struktur balok
Eci = moduli elastisitas beton pada tahap awal
I = momen inersia penampang balok
Bina Nusantara
Metoda Konvensional
Lendutan akibat beban tambahan
wb & ws = beban tambahan terbagi rata (komponen plat lantai, lapisan lainnya)
L = panjang bentang struktur balok
Ec = moduli elastisitas beton pada tahap awal
I = momen inersia penampang balok
Bina Nusantara
Metoda Konvensional
Lendutan akibat beban hidup
ΔLL
wLL
wLL = beban hidup terbagi rata
L = panjang bentang struktur balok
Ec = moduli elastisitas beton pada tahap awal
I = momen inersia penampang balok
Bina Nusantara
Metoda Konvensional
Total lendutan pada saat peralihan:
Δt = Δpi + Δbeam-i = …….. (↑ camber)
Total lendutan pada masa layan:
Δt = Δpe + Δbeam-e + Δsdl + ΔLL = …….. (↑ camber)
Bina Nusantara
Metoda Koefisien Pengali (Multiplier Method)
- Digunakan pada aplikasi struktur beton prategang
- Mempertimbangkan prilaku struktur beton untuk jangka panjang (time –
dependant)
- Lendutan elastis disebabkan oleh gaya prategang, berat sendiri struktur, beban
tambahan
- Lendutan pada saat peralihan dikalikan dengan faktor pengali yang sesuai
sebagai efek dari prilaku beton untuk jangka panjang
- Digunakan pada konstruksi jembatan standar dan bukan untuk elemen struktur
(plat lantai) yang di cor ditempat (cast-in-place)
Bina Nusantara
Metoda Koefisien Pengali (Multiplier Method)
Bina Nusantara
Metoda Koefisien Pengali (Multiplier Method)
Bina Nusantara