Matakuliah : Sistem Pengaturan Dasar Tahun : 2010 Representasi sistem, model, dan transformasi Laplace Pertemuan 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan : • Mahasiswa dapat merumuskan kegunaan Model matematika sistem pengaturan untuk sistem elektrik, mekanik, proses dan hubungan input output dari suatu sistem. Outline Materi • • • • • • • • • Sistem linear dan non linear Persamaan diferensial Arti fisis persamaan diferensial Persamaan Diferensial untuk Sistem Orde 1, 2 & 3 Diagram blok Aljabar diagram blok Metode aljabar Transformasi Laplace Sifat2 transformasi Laplace •Sistem linear dan non linear •Sistem fisis umumnya bersifat non linier dalam tingkat tertentu •Untuk daerah kecil linear sistem non-linier dpt dianggap linier •Sistem linearkerja danygnon •Pada sistem berlaku hukum superposisi dimana response •Sistem fisislinier umumnya bersifat non linier dalam tingkat tertentu sistem beberapa input yangnon-linier berbeda merupakan •Untukterhadap daerah kerja yg kecil sistem dpt dianggap linier kombinasi jumlah dari masing-masing inputnya. •Pada sistem linier berlaku hukum superposisi dimana response •Untuk linieritas sustu sistem sistemmenguji terhadap beberapa input yangdengan berbedasinusoidal merupakantest input kombinasi jumlah dari masing-masing inputnya. •Untuk menguji linieritas sustu sistem dengan sinusoidal test input Persamaan diferensial 1. PD time invaryant 2. PD time varyant •Arti fisis persamaan diferensial •Persamaan diferensial adalah setiap persamaan aljabar atau transcendental equality yang melibatkan diferensial atau turunannya •Persamaan diferensial berguna untu menghubungkan laju perubahan variabel dan parameter lainnya. •Contoh hukum Newton •Hukum Hook •Persamaan Diferensial untuk Sistem Orde 1, 2 & 3 d2 F (t ) M . 2 X (t ) dt F K ..x • Model matematis dari sistem fisik: – – – – – – – Rangkaian RLC Sistem mekanik massa , pegas dan damper Model sistem termometer Model aktuator hidraulik Model liquid level system Model motor servo dsb Diagram blok •Representasi grafis dari sistem fisik •Menggambarkan hubungan funsional antar komponen pada sistem •Aljabar diagram blok •Diagram blok sistem secara praktis sering sangat rumit, melibatkan banyak feedback maupun feedforward loop dan multi input •Perlu reduksi terhadap diagram blok yg rumit tersebut •Cara aljabar dapat berupa aljabar grafis maupun persamaan aljabar •Cara aljabar grafis sering disebut aljabar diagram blok Metode aljabar •Metode aljabar adalah upanya untuk penyederhanaan diagram blok yg rumit dengan bantuan persamaan yg diturunkan dari diagram blok Transformasi Laplace Transformasi Laplace dari fungsi f(t) didefinisikan sebagai : L [ f(t) ] = F(s) = f ( t ).e st .dt 0 f(t) : fungsi waktu t dimana f(t) = 0 untuk t < 0. s : variabel kompleks. L : simbol operator transformasi Laplace F(s): transformasi Laplace dari f(t). Transformasi Laplace Transformasi Laplace Transformasi Laplace adalah suatu metoda operasi yang dapat digunakan dengan mudah untuk menyelesaikan persamaan diferensial linier. Operasi seperti diferensial dan integral dapat digantikan dengan operasi aljabar dalam bidang kompleks. Kemudahan dengan transformasi Laplace Dapat memprediksi harga akhir maupun harga awal sistem. Komponen transient dan steady state dapat diperoleh sekaligus. Tabel Transformasi Laplace Transformasi Fungsi Waktu f(t) Laplace F(s) (t) 1 u(t) 1/s Unit Ramp t 1/s2 Polynomial tn n!/sn+1 Exponential e-at Differential df dt Unit Impulse Unit step Integral 1 sa sF(s)-f(0) fdt Sine Wave sin .t Cosine Wave cos .t F(s) (1) f (0 ) s s s s 2 2 2 2 Damped Sine Wave e-at. sin .t (s a ) Damped Cosine Wave e-at. sin .t sa (s a ) 2 2 2 2 SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE Transformasi Linier L A. f t A. F s Penjumlahan Perkalian konstanta Turunan (Derivative) Syarat awal diperlukan Integrasi Riil Syarat awal diperlukan f t t 0 lim s.F s Teorema Harga Awal s ~ Mencari nilai awal sistem sebelum mendapat input Teorema Harga Akhir Memprediksi nilai akhir respons sistem Menghitung output steady state input step f t t lim s.F (s) s0 Skala Waktu Diperlukan untuk menormalkan terhadap fungsi waktu Dapat diterapkan ke fungsi yang mirip tapi berbeda waktunya Translasi Waktu t L f a aF as L f t a eas F s Translasi Bidang S F s a e . f t at Translasi Kompleks Pergeseran ke bidang kompleks Bidang S sumbu riil, sumbu imajiner Perkalian 2 Fungsi Waktu (Konvolusi) f t * f t 1 2 Contoh : Tentukanlah transformasi Laplace dari fungsi step berikut ini. f(t) = 0 for t < 0 f(t) = A for t > 0 dengan A adalah konstanta. st .dt f (t ).e 0 F(s) = L[ f(t) ] = F(s) = st A.e .dt 0 = A A de st e st |0 s 0 s A A (e e ) s s 0 Fungsi step untuk A = 1 dinamakan fungsi unit step dan transformasi Laplace dari fungsi unit step ini adalah : F(s) = 1 s f(t) 1 t Contoh : t0 t<0 U(t) = 3 =0 Lut ? Lut ut e st dt 0 L[u(t )] 3e st dt 0 L[u(t )] 3 s f (t ) e Let ? t st t Le e e dt 0 t s 1t e dt 0 1 s 1 F s s11 f t et Contoh Pemakaian Skala Frekuensi Fs 1 f t ? 3s 1 1 1 f1t L 1 3s 1 s L 1F af at a a 1 3 f t e t 1 1 3t f t e 3 DIAGRAM BLOK – Diagram blok dari suatu sistem merupakan penggambaran grafis dari fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap komponen. Keterkaitan yang ada di antara berbagai komponen dinyatakan dengan arah aliran sinyal. – Sistem pengaturan yg terdiri dari beberapa komponen. Untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap komponen digunakan diagram blok. Diagram Blok R(s) + E(s) - C(s) G(s) B(s) H(s) Fungsi Alih C(s) = G(s) E(s) …..…( 1 ) E(s) = R(s) – B(s ) E(s) = R(s) – C(s) H(s) ……..( 2 ) Eliminasi E(s) dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ). C(s) = G(s) R(s) – G(s) C(s) H(s) C(s) ( 1 + G(s).H(s) ) C(s) = G(s) R(s) R(s) G(s) 1 G(s)H(s) Forward Transfer Function • Fungsi alih arah maju • Perbandingan antara sinyal output dengan sinyal error Feedback Transfer Function • Fungsi alih arah umpan balik • Perbandingan antara sinyal feed back dengan sinyal output. B(s) H(s) C(s) Open Loop Transfer Function B(s) G(s)H(s) • Fungsi alih lup terbuka E(s) • Perbandingan antara sinyal umpan balik dengan sinyal error • Positive Feedback Sinyal feedback mempunyai tanda yang sama dengan sinyal output. Negative Feedback Sinyal feedback mempunyai tanda berlawanan dengan sinyal input. Persamaan Karakteristik Bagian penyebut fungsi alih 1 + G(s) H (s) = 0 Reduksi Diagram Blok • Penyederhanaan sistem • Prediksi overall performance Model Matematis • Memudahkan analisis • Memudahkan modifikasi • Sistem tidak unique • Tidak memuat informasi rangkaian atau konstruksi Reduksi diagram blok / Aturan penyederhanaan blok/ G1 1. G2 G1G2 G1 + G1 + 2. - G2 G2 + G1 - G1 1 + G1G2 3. G2 X 4. G Y Y X G G Y Y Aturan penyederhanaan blok 5. G X Y G X Y 1/G X X 6. G X + Z X - + G Z 1/G Y Y 7. X + G - Z X G + Z Y 1/G Y Reduksi diagram Blok G3 Contoh R + + + - G1 G4 G2 + C + H1 H2 R + C + - G1G4 G2+G3 + H1 H2 Reduksi Blok diagram R G1G4 + C G2+G3 1-G1G4H1 - H2 R G1G4 ( G2+G3 ) + - 1-G1G4H1 H2 C penutup • Sistem pengaturan dapat berupa sistem linier ataupun non-linier • Model matematis perlu untuk analisis sistem pengaturan • Pernyataan sistem dalam diagram blok membantu menjelaskan hubungan fungsional antar komponen. • Reduksi diagram blok perlu dilakukan untuk memudahkan analisis maupun sintesis serta modifikasi sistem jika diperlukan.
© Copyright 2024 Paperzz