download

Mata kuliah : S0844 - Teori Dan Perancangan Struktur Baja
Tahun
: 2010
Balok Lentur
Pertemuan 17-18
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat menghitung desain kolom struktur baja.
Bina Nusantara University
Outline Materi
• Kolom balok memikul lentur
Bina Nusantara University
KOLOM / BEAM COLUMN
12.01. Uraian dan Pembebanan
Konstruksi Batang yang ditempatkan secara tegak, digunkanan untuk menunjang sebuah balok, gelagar atau rasuk, disebut "KOLOM"
Sesuai dengan cara pembebanan, kolom dapat dibedakan dalam :
Kolom yang semata mata atau terutama dibebani tekanan.
Kolom yang kecuali gaya tekan, dibebani pula oleh Momen Lengkung. (Beam
Colom)
Bina Nusantara University
Kolom yang Dibebani Tekanan Secara Sentris :
Pada umumnya terdapat dua buah bentuk konstruksi, yaitu :
• Bangunan, dimana kolom itu diteruskan dan balok-balok
menyandar pada kolom itu, sambungan tidak kaku (Gbr.
12.01).
• Bangunan, dimana rencana tingkatan berganti dengan
tidak teratur dan kolom itu pada setiap lantai diputuskan,
sedangkan balok lantai menerus (Gbr. 12.02)
Perincian kolom yang dibebani sentris :
• Konstruksi Kap
• Konstruksi Kaki
Bina Nusantara University
M1
2/3 M2
DIN 24
1/2 M2
60
 45
a
1/2 M3
R
a
1/2 M3
 22
1/2 M4
Bina Nusantara University
1/4M4
Kolom yang kecuali Gaya Tekan Sentris, dibebani pula
oleh Momen Lengkung (Beam Column) :
•
Sebuah kolom yang dibebani oleh gelegar yang disambungkan dengan
kolom itu dengan gaya tegak dan gaya mendatar, sedangkan pada
kolom itu masih bekerja gaya mendatar lain (seperti beban angin), maka
kecuali gaya tekan, mendapat suatu gaya melintang dan suatu momen
lengkung.
•
Hendaknya diusahakan supaya momen kelembaman (I) sekeliling sumbu
yang paling tegak lurus pada bidang momen lengkung itu, ialah momen
yang paling besar.
Bina Nusantara University
Contoh :
Kolom dan Balok dari Suatu Portal
Balok CD memikul gaya tekan P dan momen M, dan gaya lintang q. Kolom AC
dan BD memikul gaya tekan RA atau RB dan momen lentur M1 dan M2.
Bina Nusantara University
M1
M1
q
C
P
D
P
M1
M1
RA
RB
M2
P A R
A
•
•
M2
B
P
RB
Peninjauan Beam Column dapat dalam keadaan bermacam-macam, antara
lain :
Kekakuan kolom dalam bidang zx, melekuk dalam bidang yz saja, karena
ada lateral restraints  bidang yz
Bina Nusantara University
P
Z
βm
Lateral
restrains
L
Y
M
P
Bina Nusantara University
X
•
Flexural-torsional buckling dari kolom melentur dalam bidang yz, dan
melekuk dalam bidang xz dan twisting .
Z
Z
βy My
P
βM
βx Mx
L
L
Y
P
•
M
My
Y
Mx
X
Biaxial bending column, melentur dalam bidang yz dan xz dan twisting .
Bina Nusantara University
X
12.02. Pilihan Profil
Dasar Pertimbangan :
Bahaya Tekuk dan Momen Kelembaman Minimal (I min)
I min dan I maks tidak banyak berbeda, apabila panjang tekuk arah X dan arah
Y adalah sama atau tidak banyak berbeda satu sama lain.
Kolom dengan Profil Penampang Tunggal :
Profil  NP kurang baik, seperti  20 ( maks ~ 19  min)
Profil  yang berflens lebar lebih baik, seperti DIN 20 ( maks ~ 3  min )
Untuk penampang kolom tung-gal, profil  yang berflens lebih lebar lebih baik
untuk dipakai,
Bina Nusantara University
apabila beban kolom tidak terlampau besar dan nomor yang rendah telah
mencukupi.
Untuk beban yang sangat be-sar, batang profil tunggal (profil canaian) tidak
memadai, perlu profil yang disusun dengan penampang menjadi satu.
Kolom dengan Profil Gabungan (Profil Susun) :
Contoh : Gbr. 12.03 s/d Gbr. 12.12
Bina Nusantara University
Bina Nusantara University
Bina Nusantara University
Bina Nusantara University
Kolom
Bina Nusantara University
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat menghitung desain kolom struktur baja.
Bina Nusantara University
Outline Materi
• Kolom memikul Normal tekan
Bina Nusantara University
12.03. Rumus-Rumus Untuk Per-hitungan Kolom
Kolom-kolom yang ujung-ujungnya tidak bergoyang.
Rumus-rumus untuk kolom yang ujung-ujungnya tidak bergoyang adalah
sebagai berikut :
Kolom-kolom yang tidak dibebani gaya-gaya lintang dan momen lentur hanya
terhadap sumbu x, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
ωx
N
nx Mx
 βx
σ
A
n x  1 Wx
ωy
N
σ
A
Bina Nusantara University
N
Mx

σ
A
Wx
N disini = F uraian atas di atas = gaya normal
Kolom-kolom yang dibebani gaya-gaya lintang dan momen lentur hanya
terhadap sumbu x, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
N
n x β x M x2  M DX
ωx
 βx
σ
A
n x 1
Wx
M x2  M DX
N

σ
A
Wx
Bina Nusantara University
•
Kolom-kolom yang tidak dibebani gaya lintang dan lentur hanya terhadap
sumbu y, harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut :
ny My
N
ωy  β y
σ
A
n y  1 Wy
N
ωx
σ
A
N My

σ
A Wy
Bina Nusantara University
•
Kolom-kolom yang dibebani gaya lintang dan lentur hanya terhadap
sumbu y, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
n y β y M y2  M Dy
N
ωy

σ
A n y 1
Wy
M y2  M Dy
N

σ
A
Wy
Bina Nusantara University
Aσ EX
nx 
F
1)
dimana :
F = gaya normal pada kolom
A = luas tampang kolom
EX = tegangan elastis dengan
sumbu x sebagai garis netral.
L kx
λx 

i x Kelangsingan terhadap sumbu x.
Dengan diketahuinya besarnya x yang dapat
dicari pada tabel 2, 3, 4, 5 PPBBI besarnya faktor tekuk x.
Harga
dapat dicari di tabel 10 PPBBI sesuai
dengannya.
σEX
Bina Nusantara University
2. Menurut Massomet besarnya
β  0.6  0.4
M x1
dimanaMx1Mx2
M x2
x =
faktor magnifikasi, yaitu parameter medan ekivalen untuk
menyamakan kedua momen ujung (lokasi lain : Cm)
x  0.4 jika L = panjang terbesar bagian kolom yang tidak disokong.
x  0.6 jika L = panjang tekuk sebenarnya dari kolom.
Bina Nusantara University
Kolom yang mengalami Flexural-Torsional Buckling
Kolom semacam ini melentur terhadap sumbu kuatnya dan melekuk arah
lateral (terhadap sumbu lemahnya) lalu terjadi puntir.
Menurut PPBI, pengaruh lateral torsional buckling ini diperhitungakan dengan
mengalikan faktor  pada terms kedua rumus :
ωx
sehingga menjadi
N
nx Mx
 βx
σ
A
n x  1 Wx
ωx
Bina Nusantara University
N
nx Mx
 θ βx
σ
A
n x  1 Wx
Apabila beam column jugaNmenerima
Berlaku rumus :
β x Mlintang.
n x beban
x2  M DX
ωx
θ
σ
A
n x 1
Wx
dimana :
θ
5σ

M x1
σ kip  8  3
M x2




 1.0
untuk konstruksi statis tertentu dihitung dengan persamaan (35a), (35b)
dan (35c) PPBBI.
σ kip
untuk konstruksi statis tidak tertentu dihitung dengan persamaan (37a),
(37b) dan (37c)
σ kip
Bina Nusantara University
Kolom yang mengalami Biaxial Banding
Kolom semacam ini melentur baik terhadap sumbu kuatnya maupun ter-hadap
sumbu lemahnya dan disertai adanya puntir.
Bentuk geometris dari portal bangu-nan dan pembebanannya, umumnya
bersifat tiga dimensi, sehingga kolom yang merupakan elemen struktur
tersebut akan memikul beban-beban aksial, lentur dan puntir akibat ele-menelemen lainnya yang dihubung-kan dengan kolom tersebut.
Menurut PPBBI kolom yang menga-lami biaxial bending tanpa adanya beban
lintang adalah sebagai berikut :
Bina Nusantara University
ω max
N
nx Mx
 θ βx

A
n x  1 Wx
θ βy
ny
My
σ
n y  1 Wy
Pada ujung batang harusN
dikontrol
sebagai berikut :
M persamaan
Mdengan
y
x
A
θ
Wx

Wy
σ
Untuk Beam Column yang menerima beban lintang :
N
n x β x M x2  M DX
ωx  θ
A
n x 1
Wx

Bina Nusantara University
ny
β y M y2  M Dy
n y 1
Wy
 σ
dan
M y2  M Dy
M x2  M DX
N
θ

 σ
A
Wx
Wy
Catatan :
max diambil yang terbesar dari x dan y.
Contoh :
Portal yang tidak bergoyang seperti tergambar . Kolom AB memikul gaya aksial
P = 70 ton dan MBA = +8,8 ton meter. MAB = - 8 tm.
Tegak lurus sumbu lemah (sumbu y) dari kolom DIN 24 diberi lateral restraints
yang membagi panjang kolom AB = 4,5 m menjadi 5 bagian yang sama
panjang
σ  1600 kg cm 2
Bina Nusantara University
Ditanyakan apakah kolom AB cukup kuat !
P = 70 ton
MBA = 8.8tm
DIN 36
B
B
4.5 m
DIN 26
DIN 24
A
MAB = -8tm
A
DIN 36
P = 70 ton
4.5 m
DIN 24
DIN 24
7.5 m
Bina Nusantara University